Sejak dulu pesantren memang sudah eksis di
tanah air ini sebagai lembaga pendidikan yang di andalkan oleh banyak kalangan,
yang telah berjasa melahirkan kader ummat di Indonesia bahkan dunia. Bahkan
sebelum kemerdekaan, pesantren mengambil peran sebagai benteng pertahanan
bangsa, yang turut berkontribusi memerdekakan tanah air dari para penjajah,
perjuangan kyai dan santri adalah fakta yang tak dapat dibantah hari ini yang
merupakan bagian dari salah satu kunci kemenangan negeri ini.
Saat ini, pesantren semakin menjamur dengan
aneka pembaharuan sisitem pendidikannya, bahkan tidak kalah saing dengan
sekolah-sekolah unggul yang di andalkan pemerintah saat ini.
Semakin hari pesantren semakin menunjukkan
kegemilangannya dengan berbagai prestasi melalui kontribusi santrinya,
alumninya, dan para kyainya dan perannya.
Dengan situasi
saat ini yang sangat meresahkan, terutama bagi generasi muda, penyimpangan
akhlak dan moral semakin terkikis – yang dipengaruhi oleh berbagai ancaman, salah satunya
pengaruh informasi, teknologi dan budaya luar yang diserap oleh generasi muda
tanpa adanya filtrasi.
Kini, pesantren
dituntut untuk terus berbenah, menjadi solusi perbaikan moral bangsa untuk
generasi muda. Maka tak heran, saat ini pesantren menjadi menjadi mayoritas pilihan
orang tua sebagai lembaga lanjutan pendidikan anak mereka.
Namun, tidak semua
anak siap dengan pendidikan pesantren yang terkesan seperti dikekang dan dikurung
dalam sebuah ‘penjara suci’ dengan pendidikan 24 jam. Padahal pesantren saat
ini tidak seseram yang dibayangkan, karena ada banyak kegiatan yang
menyenangkan di dalamnya. Soal pilihan pasti berbeda-beda, apalagi saat ini si
anak terkadang sudah menentukan pilihannya sendiri dengan memilih sekolah umum
yang lebih longgar dari segi disiplinnya tidak berlaku 24 jam.
Nah, bagi kamu
yang sudah punya niat baik sekolah di pesantren dan masih ragu-ragu, berikut 8
alasan yang bisa kamu pertimbangkan untuk memantapkan niat masuk ke
pesantren.
1. Membuat orangtua merasa aman
Disiplin dan tata tertib yang diberlakukan
pesantren membuat orang tua merasa nyaman anaknya di pesantren, ditambah lagi
dengan keamanan yang dijamin oleh pesantren. Pesantren melarang keras santrinya
berada di luar lingkungan pesantren selama masa pendidikan, kecuali ada alasan
tertentu atau dapat izin pulang.
Pesantren memiliki
beban yang besar dalam menjaga dan melindungi santri agar tetap aman di
pesantren, aman dari ancaman pengaruh budaya luar, pengaruh narkoba, pergaulan
bebas, pengaruh perilaku yang menyimpang dan lain sebagainya. Sebab pesantren
melindungi santrinya dengan disiplin dan keteladanan para guru, asatidz dan kyainya.
2. Mempersiapkan diri sebagai ‘guru pertama’
untuk sang buah hati
Meskipun tidak sempurna, paling tidak
setelah masuk pesantren kita sudah menguasai pendidikan agama yang baik. Dan inilah
menjadi modal yang sangat berharga kelak untuk melanjutkan kehidupan
seterusnya, khususnya dalam membina rumah tangga, menjadi pelita untuk
keluarga.
Dengan penguasaan pendidikan agama di pesantren,
sebagai orang tua kelak, kita mempunyai tugas utama menjadi guru pertama dalam
lingkungan keluarga, menjadi sumber ilmu bagi anak-anak tercinta. Meskipun ini
kehidupan jangka panjang, karena biasanya setelah tamat pesantren, ada yang
lebih memilih melanjutkan pendidikan dan ada juga yang langsung menikah,
terutama bagi akhwatnya.
3. Merasakan hangatnya kebersamaan hidup
bersama teman-teman
Di pesantren selama 24 jam kita berada
dalam lingkaran persahabatan, baik itu dalam keadaan suka maupun duka. Ukhuwah yang
terbina selama nyantri sangat terasa kehangatan kebersamaanya. Karena ada
banyak sekali cerita yang tercipta, ada banyak kisah yang lahir, tentang
perjuangan, pengorbanan, suka cita bahkan cinta (terhadap akhwat).
4. Mempersiapkan bekal untuk hidup dengan
nilai-nilai agama
Nilai-nilai
pendidikan pesantren yang diterima menjadi bekal hidup yang sangat berguna,
baik itu dari segi intelektual maupun emotional spiritual.
Pesantren mendidik
santrinya untuk menjadi pelita di tengah ummat, dan pesantren membebaskan
santrinya setelah alumni untuk menjadi apapun yang mereka inginkan sesuai
passion masing-masing, untuk berkontribusi di segala sector kehidupan, dengan
catatan tetap memegang teguh nilai-nilai pendidikan pesantren. Makanya tak
heran, saat ini ada banyak alumni pesantren yang masuk jalur politik, pengusaha,
tenaga kependidikan, dan menjadi pemuka agama.
5. Rutinitas ibadah lebih tertata dan teratur
Soal ibadah,
pesantren mengatur santri dengan tertib, ketepatan waktu, keseriusan,
kesungguhan, dan ketaatan. Awalnya terasa dipaksa, yang akhirnya menjadi
terbiasa.
6. Mandiri dan Mental Yang Kuat
Kemandirian adalah
salah satu dari banyak alasan santri masuk ke pesantren. Sebab pesantren
mengarahkan santri untuk hidup mandiri, agar mampu membebaskan diri dari beban
hidup orang lain. Dengan tujuan agar kelak santri dapat beradaptasi dengan
kehidupan secara mandiri dan tidak lagi bergantungan kepada orang tua.
Dengan segala
pendidikannya, pesantren berusaha membuka wawasan dan pemikiran santri agar
lebih maju, menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap hidupnya.
Memiliki karakter dan mental yang kuat adalah salah satu visi misi pesantren
untuk melahirkan generasi yang mencerdaskan bangsa, berguna untuk agama, nusa
dan bangsa.
7. Mendalami Ilmu Agama
Pesantren
merupakan tempat mempelajari ilmu agama yang paling objektif. Sebab, pesantren merupakan lembaga yang komparatif dan
komplit, tidak membatasi dan memandang ras dan golongan, semua bisa bersatu di
pesantren.
Keterbukaan adalah salah aspek kemajuan pendidikan pesantren agar
alumninya mampu berkiprah dan terjun berjuang ditengah masyarakat , diberikan
dasar-dasar keilmuan untuk dikembangkan lagi setelah jadi alumni.
Menekuni ilmu
agama adalah salah satu orientasi pendidikan pesantren dan kemudian santri
diarahkan agar mampu berkontirbusi di tengah masyarakat.
8. Tempat Belajar yang Sempurna
Dikatakan sebagai tempat belajar sempurna karena pesantren memadukan
antara ilmu agama (revealed knowledge ) dengan ilmu umum (acquired knowledge),
pesantren meletakkan dasar pendidikanya dengan pengintegrasian ilmu pengetahua.—karena
di pesantren tidak ada istilah dikotomi ilmu pengetahuan.
Selain itu, pesantren juga menyiapakan segala fasilitas untuk santri
(tergantung kemampuan pesantren) dan menerapkan kegiatan ekstrakurikuler,
sehingga santri dapat berkarya dengan bebas sesuai bakat minat mereka, bahkan
bisa dikatakan, ilmu di pesantren lebih banyak didapat di luar kelas dari pada
dalam kelas, khususnya ilmu kehidupan. Karena dengan kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler, penugasan, pembiasaan, karakter dan mental santri terbentuk.
Artikel Terkait :
Artikel Terkait :
Bagikan
8 Alasan Kenapa Kamu Harus Menuntut Ilmu di Pesantren
4/
5
Oleh
Hikayat Santri