photo : |
Berhubung para
santri baru saja menghabiskan liburan panjang, maka penulis ingin mengulas sedikit
tentang hal-hal yang dominan akan terjadi pada setiap santri. Tapi sebelumnya
kita baca dulu apa sebenarnya tujuan di adakannya liburan untuk santri.
Di beberapa
pesantren biasanya jelang liburan para santri terlebih dahulu diberikan Taujihad
wa Irsyadad atau lebih dikenal
dengan pemberian arahan dan nasehat jelang liburan. Taujihad wa irsyadad
ini sangat penting bagi santri. Kenapa? Karena para santri
sering berada di antara kesalahan dan kelupaan. Haha
Sering khilaf katanya.
Dalam kegiatan
ini para santri akan diarahkan kembali tentang nilai-nilai pendidikan pesantren
yang harus diamalkan ketika sudah berada di tengah-tengah masyarakat. Para
santri di ingatkan kembali tentang etika dan sopan santun saat berada di
kampung halaman masing-masing. Menyadarkan kembali para santri bahwa di jidat
mereka ada kalimat santri berlabelkan nama almamater
masing-masing yang akan dibawa kemana-mana mereka pergi nantinya. Selain
masalah etika, para santri juga di arahkan untuk selalu berada di garda
terdepan di tengah-tengah masyarakat dalam kegiatan apapun, baik itu kegiatan
sosial maupun kegiatan Ibadah yaumiyah.
Apa sebenarnya liburan itu?
Bagi santri
liburan itu adalah perpindahan dari suatu pekerjaan bermanfaat ke pekerjaan
manfaat lainnya. Apa yang sudah mereka kerjakan di pesantren jauh sebelum
liburan merupakan sebuah amal yang bermanfaat mulai dari belajar, beribadah,
bekerja dan sebagainya. Maka disaat liburan tiba, maka inilah kesempatan mereka
untuk mengamalkan dari totalitas apa yang sudah mereka kerjakan sebelumnya.
Menjadi manusia yang bermanfaat di kampung masing-masing. Karena sebaik-baik
manusia itu yang baik akhlaknya dan bermanfaat bagi lainnya.
Liburan bagi
santri itu merupakan ladang praktek dari apa yang sudah mereka pelajari selama di
pesantren. Dan itu terbukti dari tidak sedikit dari mereka yang menjadi imam,
peceramah atau bilal dan sebagainya saat
bulan ramadhan. Kemudian para santri juga berkesempatan membantu orang tua
dalam kegiatan sehari-hari.
Nah, dari
liburan panjang tersebut tentunya para santri ini memiliki cerita masing-masing
berdasarkan bagaimana mereka jalani kegiatan sehari-hari selama liburan
berlangsung. Lalu apa yang terjadi kepada mereka setelah liburan?
Berikut inilah kira-kira yang
akan terjadi dominannya.
1. Tumpukan Cerita dimana-mana
Inilah satu
hasil liburan, yaitu dapat menghasilkan banyak cerita bagi santri. Mereka pun
saling bertukar cerita dengan yang lain. Maka kita akan melihat perkumpulan di setiap
sudut pesantren baik di asrama, dapur bahkan di mesjid sebelum azan tiba pun
sempat-sempatnya mengungkapkan cerita
masing-masing. Cerita itu tak habis satu dua hari di uraikannya. Diantara
mereka saling mengungkapkan keseruan liburan masing-masing.
Tentunya cerita mereka berbeda antara satu dengan lainnya berdasarkan perjalanan liburan masing-masing. Bagi yang suka menjelajah maka dia akan menghasilkan cerita advanture nya, bagi yang sering Qiyamul Lail selama ramadhan, maka ia akan menghasilkan cerita qiyamul lailnya begitu dengan cerita lainnya berdasarkan minat dan kesukaan masing-masing santri.
Tentunya cerita mereka berbeda antara satu dengan lainnya berdasarkan perjalanan liburan masing-masing. Bagi yang suka menjelajah maka dia akan menghasilkan cerita advanture nya, bagi yang sering Qiyamul Lail selama ramadhan, maka ia akan menghasilkan cerita qiyamul lailnya begitu dengan cerita lainnya berdasarkan minat dan kesukaan masing-masing santri.
2. Banyaknya Pekerjaan Pesantren
Dengan lamanya
liburan tentunya pesantren jadi kotor tidak ada yang menjaganya selama liburan,
khususnya asrama santri. Maka tibanya para santri ini adalah yang sangat ditunggu-tunggu. Haha
Esok hari mulai
lah bagian kebersihan menggerakkan seluruh santri untuk mulai bekerja
membersihkan setiap sudut pesantren. Ada yang menguras bak mandi, membersihkan
WC, membersihkan asrama, mesjid, kelas, dapur hingga kasur mereka masing-masing
yang mungkin sudah banyak kutu busuk bersemayam disana. Hahaha
Seiring dengan
banyaknya pekerjaan ini maka mulailah hilang sedikit demi sedikit ruh
liburannya dan segera kembali ruh ma’hadinya. Pekerjaan lama akan
bersemi kembali, mereka akan terbiasa kembali mengerjakan sesuatu di pesantren.
Kalau mesin potong rumput sudah berbunyi, maka itulah salah satu tanda bahwa
santri sudah berada di pesantren. Haha
3. Ada yang sudah Tidak Betah Lagi, Akhirnya Minta Pindah
Ini adalah satu
sisi negatif dari pada liburan panjang. Pengaruh liburan yang panjang tidak
menutup kemungkinan santri tidak betah lagi di pesantren yang berujung minta
pindah.
Kenapa ini
bisa terjadi?
Ada yang bilang,
santri itu kalau sudah berada di luar pesantren seperti kuda lepas dari
kandang. Wow.... ada apa dengan kuda? Haha
Tapi ini tidak
akan terjadi pada santri yang niat belajar di pesantren masih kuat, ini hanya
akan terjadi bagi santri yang lemah minatnya belajar di pesantren.
Ketika liburan
tiba, memang tidak menutup kemungkinan ada sebahagian santri yang melihat dunia
luar itu begitu nikmat, kebebesan bergerak, berbuat sesuatu. Dan inilah
kesempatan mereka untuk melampiaskan segala bentuk ekpresi setelah terkurung
selama ini di pesantren. Akan sangat bahaya bagi santri yang tidak ada filternya,
dia sangat berpeluang terpengaruh dengan kawannya yang di luar yang setiap hari
menghirup angin kebebasan di luar. Apa saja yang mereka lihat penuh dengan rasa
penasaran untuk mencoba. Maka sangat bahaya disaat mereka mempraktikkan
Mahfudzat Jarrib Walhidz Takun ‘Arifan coba dan perhatikanlah !
maka kamu akan tahu. Haha...
Apa saja yang
mereka lihat adalah sebuah kenikmatan yang luar biasa, bahkan mereka kerap
meninggalkan nilai-nilai kepesantrenan.
Lalu,
bagaimana cara mencegahnya?
Maka inilah
tugas orang tua selama liburan, para orang tua dituntut untuk selalu aktif
mengontrol pergaulan mereka sehari-hari. Lihat dengan siapa mereka bermain dan
apa yang mereka lakukan, kemana saja mereka pergi. Ingatkan mereka nila-nilai
pendidikan pesantren. Kontrol shalat dan ibadah Yaumiyah mereka dalam
kesehariannya. Mereka (santri) yang sudah menempuh pendidikan selama , 2,3
bahkan 4,5 tahun di pesantren belum tentu melekat nilai-nilai pendidikan
pesantren pada diri mereka, mereka masih butuh kontrol kita sebagai orang tua.
Mengingat kondisi hari ini angin luar yang sangat kuat menerpa, pengaruh
teknologi, kecanggihan informasi dan sebagainya. Maka kalau orang tua tidak
memebntengi itu semua bersiaplah angin luar dahsyat menggoda itu akan menerpa
anak anda.
Inilah salah
satu sisi negatif liburan panjang, terlalu nikmat menikmati angin luar sehingga
mereka hilang ruh pesantrennya, karena mengingat para santri ini yang masih
labil, dia sangat cepat terpengaruh dengan kondisi luar pesantren. Maka
hati-hatilah para orang tua !
4. Back to Class
Setelah sekian
lama liburan, pastinya sebahagian penegtahuan pelajaran pesantrennya sedikit
berkurang. Karena selama liburan sangat jarang ada santri yang memilih membawa
buku pelajaran untuk mengulang, mereview kembali pelajaran pesantrennya. Bukan
tidak ada, ada santri yang melakukannya, tapi sangat jarang. Haha
Maka setelah
liburan, ketika bagian pengajaran mengumumkan hari masuk kelas saat itu para
santri kembali di ingatkan dengan buku-buku pelajaran mereka. Mulai menata
lemari mereka dengan buku catatan, buku pelajaran dan sebagainya. Kembali back to normal isi hati dan pikiran mereka dengan aktivitas
belajar, buat PR, belajar malam, melihat roster setiap malam, menyiapkan baju
masuk kelas setiap minggunya.
Kegiatan belajar
mengajar inilah yang akan mengingatkan mereka kembali bahwa mereka seorang santri
yang harus belajar sungguh-sungguh untuk membahagiakan orang tua mereka
masing-masing.
5. Sibuk dengan Kegiatan Ekstrakurikuler
Nah, di
pesantren itu kegiatan ekstarkurikuler adalah sesuatu yang membuat mereka
selalu ceria dan bahagia, khususnya kegiatan olahraga. Haha
Selain kegiatan
kurikuler diatas tadi, kegiatan ekstarkurikuler inilah yang sangat berpengaruh
besar pada setiap santri untuk mengembalikan semangat yang patah, gairah yang
sudah mulai rendah.
Maka inilah
salah satu kepentingan adanya kegiatan ekstrakurikuler di pesantren, para
snatri akan disibukkan dengan berbagai kegiatan harian, mingguan, bulanan,
tahunan, sehingga mereka lupa dengan kegiatan apa yang sudah mereka kerjakan
selama liburan.
Kegiatan
ekstrakurikuler memiliki peran penting dalam sebuah pesantren. Dengan kegiatan
inilah kebosanan santri terhadap suatu kegiatan yang bersifat formal akan
sedikit hilang. Bankan para santri ini jika kita tanyakan, pilih belajar apa
olahraga? Maka tidak sedikit dari mereka yang memilih olahraga. Haha
Bagikan
Beberapa hal ini biasanya Akan Terjadi pada Santri Setelah Liburan Panjang
4/
5
Oleh
Kasel