Rabu, 20 Juli 2016

Beberapa hal ini biasanya Akan Terjadi pada Santri Setelah Liburan Panjang

Apa yang Akan Terjadi pada Santri Setelah Liburan Panjang?
photo : bawean.net
Berhubung para santri baru saja menghabiskan liburan panjang, maka penulis ingin mengulas sedikit tentang hal-hal yang dominan akan terjadi pada setiap santri. Tapi sebelumnya kita baca dulu apa sebenarnya tujuan di adakannya liburan untuk santri.

Di beberapa pesantren biasanya jelang liburan para santri terlebih dahulu diberikan Taujihad wa Irsyadad  atau lebih dikenal dengan pemberian arahan dan nasehat jelang liburan. Taujihad wa irsyadad ini sangat penting bagi santri. Kenapa? Karena para santri sering berada di antara kesalahan dan kelupaan. Haha
Sering khilaf katanya.

Dalam kegiatan ini para santri akan diarahkan kembali tentang nilai-nilai pendidikan pesantren yang harus diamalkan ketika sudah berada di tengah-tengah masyarakat. Para santri di ingatkan kembali tentang etika dan sopan santun saat berada di kampung halaman masing-masing. Menyadarkan kembali para santri bahwa di jidat mereka ada kalimat santri berlabelkan nama almamater masing-masing yang akan dibawa kemana-mana mereka pergi nantinya. Selain masalah etika, para santri juga di arahkan untuk selalu berada di garda terdepan di tengah-tengah masyarakat dalam kegiatan apapun, baik itu kegiatan sosial maupun kegiatan Ibadah yaumiyah.

Apa sebenarnya liburan itu?

Bagi santri liburan itu adalah perpindahan dari suatu pekerjaan bermanfaat ke pekerjaan manfaat lainnya. Apa yang sudah mereka kerjakan di pesantren jauh sebelum liburan merupakan sebuah amal yang bermanfaat mulai dari belajar, beribadah, bekerja dan sebagainya. Maka disaat liburan tiba, maka inilah kesempatan mereka untuk mengamalkan dari totalitas apa yang sudah mereka kerjakan sebelumnya. Menjadi manusia yang bermanfaat di kampung masing-masing. Karena sebaik-baik manusia itu yang baik akhlaknya dan bermanfaat bagi lainnya.

Liburan bagi santri itu merupakan ladang praktek dari apa yang sudah mereka pelajari selama di pesantren. Dan itu terbukti dari tidak sedikit dari mereka yang menjadi imam, peceramah atau bilal dan sebagainya  saat bulan ramadhan. Kemudian para santri juga berkesempatan membantu orang tua dalam kegiatan sehari-hari.

Nah, dari liburan panjang tersebut tentunya para santri ini memiliki cerita masing-masing berdasarkan bagaimana mereka jalani kegiatan sehari-hari selama liburan berlangsung. Lalu apa yang terjadi kepada mereka setelah liburan?
Berikut inilah kira-kira yang akan terjadi dominannya.

1. Tumpukan Cerita dimana-mana

Inilah satu hasil liburan, yaitu dapat menghasilkan banyak cerita bagi santri. Mereka pun saling bertukar cerita dengan yang lain. Maka kita akan melihat perkumpulan di setiap sudut pesantren baik di asrama, dapur bahkan di mesjid sebelum azan tiba pun sempat-sempatnya  mengungkapkan cerita masing-masing. Cerita itu tak habis satu dua hari di uraikannya. Diantara mereka saling mengungkapkan keseruan liburan masing-masing.

Tentunya cerita mereka berbeda antara satu dengan lainnya berdasarkan perjalanan liburan masing-masing. Bagi yang suka menjelajah maka dia akan menghasilkan cerita advanture nya, bagi yang sering Qiyamul Lail selama ramadhan, maka ia akan menghasilkan cerita qiyamul lailnya begitu dengan cerita lainnya berdasarkan minat dan kesukaan masing-masing santri.

2. Banyaknya Pekerjaan Pesantren

Dengan lamanya liburan tentunya pesantren jadi kotor tidak ada yang menjaganya selama liburan, khususnya asrama santri. Maka tibanya para santri ini  adalah yang sangat ditunggu-tunggu. Haha
Esok hari mulai lah bagian kebersihan menggerakkan seluruh santri untuk mulai bekerja membersihkan setiap sudut pesantren. Ada yang menguras bak mandi, membersihkan WC, membersihkan asrama, mesjid, kelas, dapur hingga kasur mereka masing-masing yang mungkin sudah banyak kutu busuk bersemayam disana. Hahaha

Seiring dengan banyaknya pekerjaan ini maka mulailah hilang sedikit demi sedikit ruh liburannya dan segera kembali ruh ma’hadinya. Pekerjaan lama akan bersemi kembali, mereka akan terbiasa kembali mengerjakan sesuatu di pesantren. Kalau mesin potong rumput sudah berbunyi, maka itulah salah satu tanda bahwa santri sudah berada di pesantren. Haha

3. Ada yang sudah Tidak Betah Lagi, Akhirnya Minta Pindah

Ini adalah satu sisi negatif dari pada liburan panjang. Pengaruh liburan yang panjang tidak menutup kemungkinan santri tidak betah lagi di pesantren yang berujung minta pindah.

Kenapa ini bisa terjadi?
Ada yang bilang, santri itu kalau sudah berada di luar pesantren seperti kuda lepas dari kandang. Wow.... ada apa dengan kuda? Haha
Tapi ini tidak akan terjadi pada santri yang niat belajar di pesantren masih kuat, ini hanya akan terjadi bagi santri yang lemah minatnya belajar di pesantren.

Ketika liburan tiba, memang tidak menutup kemungkinan ada sebahagian santri yang melihat dunia luar itu begitu nikmat, kebebesan bergerak, berbuat sesuatu. Dan inilah kesempatan mereka untuk melampiaskan segala bentuk ekpresi setelah terkurung selama ini di pesantren. Akan sangat bahaya bagi santri yang tidak ada filternya, dia sangat berpeluang terpengaruh dengan kawannya yang di luar yang setiap hari menghirup angin kebebasan di luar. Apa saja yang mereka lihat penuh dengan rasa penasaran untuk mencoba. Maka sangat bahaya disaat mereka mempraktikkan Mahfudzat Jarrib Walhidz Takun ‘Arifan coba dan perhatikanlah ! maka kamu akan tahu. Haha...
Apa saja yang mereka lihat adalah sebuah kenikmatan yang luar biasa, bahkan mereka kerap meninggalkan nilai-nilai kepesantrenan.

Lalu, bagaimana cara mencegahnya?
Maka inilah tugas orang tua selama liburan, para orang tua dituntut untuk selalu aktif mengontrol pergaulan mereka sehari-hari. Lihat dengan siapa mereka bermain dan apa yang mereka lakukan, kemana saja mereka pergi. Ingatkan mereka nila-nilai pendidikan pesantren. Kontrol shalat dan ibadah Yaumiyah mereka dalam kesehariannya. Mereka (santri) yang sudah menempuh pendidikan selama , 2,3 bahkan 4,5 tahun di pesantren belum tentu melekat nilai-nilai pendidikan pesantren pada diri mereka, mereka masih butuh kontrol kita sebagai orang tua. Mengingat kondisi hari ini angin luar yang sangat kuat menerpa, pengaruh teknologi, kecanggihan informasi dan sebagainya. Maka kalau orang tua tidak memebntengi itu semua bersiaplah angin luar dahsyat menggoda itu akan menerpa anak anda.

Inilah salah satu sisi negatif liburan panjang, terlalu nikmat menikmati angin luar sehingga mereka hilang ruh pesantrennya, karena mengingat para santri ini yang masih labil, dia sangat cepat terpengaruh dengan kondisi luar pesantren. Maka hati-hatilah para orang tua !

4. Back to Class

Setelah sekian lama liburan, pastinya sebahagian penegtahuan pelajaran pesantrennya sedikit berkurang. Karena selama liburan sangat jarang ada santri yang memilih membawa buku pelajaran untuk mengulang, mereview kembali pelajaran pesantrennya. Bukan tidak ada, ada santri yang melakukannya, tapi sangat jarang. Haha

Maka setelah liburan, ketika bagian pengajaran mengumumkan hari masuk kelas saat itu para santri kembali di ingatkan dengan buku-buku pelajaran mereka. Mulai menata lemari mereka dengan buku catatan, buku pelajaran dan sebagainya.  Kembali back to normal  isi hati dan pikiran mereka dengan aktivitas belajar, buat PR, belajar malam, melihat roster setiap malam, menyiapkan baju masuk kelas setiap minggunya.

Kegiatan belajar mengajar inilah yang akan mengingatkan mereka kembali bahwa mereka seorang santri yang harus belajar sungguh-sungguh untuk membahagiakan orang tua mereka masing-masing.

5. Sibuk dengan Kegiatan Ekstrakurikuler

Nah, di pesantren itu kegiatan ekstarkurikuler adalah sesuatu yang membuat mereka selalu ceria dan bahagia, khususnya kegiatan olahraga. Haha

Selain kegiatan kurikuler diatas tadi, kegiatan ekstarkurikuler inilah yang sangat berpengaruh besar pada setiap santri untuk mengembalikan semangat yang patah, gairah yang sudah mulai rendah.
Maka inilah salah satu kepentingan adanya kegiatan ekstrakurikuler di pesantren, para snatri akan disibukkan dengan berbagai kegiatan harian, mingguan, bulanan, tahunan, sehingga mereka lupa dengan kegiatan apa yang sudah mereka kerjakan selama liburan.

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki peran penting dalam sebuah pesantren. Dengan kegiatan inilah kebosanan santri terhadap suatu kegiatan yang bersifat formal akan sedikit hilang. Bankan para santri ini jika kita tanyakan, pilih belajar apa olahraga? Maka tidak sedikit dari mereka yang memilih olahraga. Haha


Itulah kira-kira kegiatan atau kejadian yang akan terjadi pada santri setelah liburan panjang. Liburan itu penting, biar bisa piknik agar pikiran tidak selalu panik. Tapi liburan yang panjang juga bisa mengakibatkan hal yang tidak di inginkan oleh para orang tua. Maka disaat liburan datang para orang sudah mempersiapakan ‘filter’ terbaik untuk anaknya untuk menjaga, mengawasi kegiatam mereka sehari-hari.

Bagikan

Jangan lewatkan

Beberapa hal ini biasanya Akan Terjadi pada Santri Setelah Liburan Panjang
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.