Minggu, 08 Januari 2017

Mengenal Badan Dayah, Rumah Besar Pesantren di Aceh

Mengenal Badan Dayah, Rumah Besar Pesantren di Aceh

Aceh. Begitu istimewa setelah mengakhiri konflik berkepanjangan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia. Keistimewaan hakiki Aceh diperoleh setelah perjanjian  MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005 silam di Helnsinki, Finlandia.
Dari Helsinki lahirlah UUPA (Undang-Undang Pemerintah Aceh) sebagai modal Aceh untuk menata kembali kehidupannya, Aceh mulai berbenah segala lini kehidupan—mulai dari pembangunan, pemberdayaan SDM—ekonomi—dan pendidikan.
Salah satu buah dari UUPA lainnya adalah lahirnya Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh (BPPD) atau yang dikenal dengan Badan Dayah. Lembaga ini berdiri pada tahun 2008 berdasarkan UUPA No. 11 Tahun 2006—Qanun No. 5 Tahun 2007 Tentang Susunan Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam—serta Qanun Nomor 5 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Aceh.
Hadirnya Badan Dayah menjadi kekuatan bagi dayah atau pesantren di Aceh. Dayah-dayah kembali menjalankan pendidikannya—menata kembali kurikulum—meningkatkan kualitas, baik itu pembangunannya maupun tenaga sumber daya manusianya.
Badan Dayah harapan terbesar masyarakat Aceh pasca konflik—yang sebelumnya dayah termarginalisasi—baik secara fungsional dimana dayah terkesan masih sangat tradisional maupun secara struktural—dimana dayah kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
 Baca Juga : 

Selagi Nyantri Belajarlah Sungguh-Sungguh, Jangan Nyesal Setelah Jadi Alumni

Kini, Badan Dayah menjadi pemersatu dan tempat mengadu dayah-dayah di Aceh—baik itu dayah salafiah maupun dayah terpadu. Rumah besar pesantren Aceh ini menjadi tempat bernaung para dayah—yang berperan membina, memajukan—menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga pendidikan dayah.

Mengenal Badan Dayah, Rumah Besar Pesantren di Aceh

Pembangunan fasilitas dayah dan kesejahteraan guru-guru dayah pun mulai terasa sejak hadirnya instansi kebanggaan rakyat Aceh ini. Mereka memfasilitasi sejumlah pembangunan dayah—mensejahterakan guru-gurunya dengan penyaluran insentif guru berdasarkan akreditasi dayah masing-masing—mulai dari balai pengajian—dayah salafi maupun dayah modern (terpadu).
Alhamdulillah wa syukru lillah. Itulah salah satu hadiah terbesar masyarakat Aceh setelah dilanda konflik berkepanjangan. Semoga Badan Dayah selalu konsisten menjadi garda terdepan pendidikan dayah—menjadi rumah besar lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang telah melahirkan banyak alim ulama di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya.
Untuk mengenal lebih dalam tentang Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh ini—berikut kami lampirkan program prioritasnya yang disadurkan dari website resminya, diantaranya;
Baca Juga : 

3 Tempat Ini Santri Sering Tertidur, Nomor 2 Paling Tidak Masuk Akal

            Sesuai dengan visi dan misi yang diemban BPPD Aceh yaitu : Terwujudnya Dayah Sebagai Lembaga Pendidikan & Pembinaan Yang Mampu Melahirkan Generasi Muda Berkualitas & Islami, Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh (BPPD Aceh) tahun 2016 telah menetapkan 7 program prioritas antara lain :
Pertama, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana  Dayah, dimana sasaran dari program ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperbaiki sarana dan prasarana dayah yang ada di Provinsi Aceh sehingga dapat tercipta dayah sehat yang mendukung kegiatan belajar santri dengan nyaman.
Penjabaran dari program yang sudah dan masih dilakukan yaitu: Kegiatan Pembangunan Dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Dayah, Kegiatan Pembangunan Dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Dayah Perbatasan, Kegiatan Pembangunan Dan Pembangunan Dayah Manyang (Ma`had Aly), Kegiatan Pembangunan Dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Balai Pengajian/ Rumah Pengajian.
Kedua, Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidikan Dayah, Sasaran dari program ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu tenaga pendidik melalui peningkatan kompetensi guru dayah, memperbaiki manajemen pendidikan dayah dan penggunaan teknologi pendidikan dalam proses belajar mengajar di dayah.
 
Mengenal Badan Dayah, Rumah Besar Pesantren di Aceh
mushalla di perkantoran badan dayah aceh
Bentuk kegiatan dari program ini meliputi Kegiatan Pelatihan Penulisan Kitab Kuning, Kegiatan Workshop Pembina Kaligrafi bagi Teungku Dayah, Kegiatan Pelatihan Kompetensi Teungku Dayah, Kegiatan Pendidikan Lanjutan Bagi Teungku Dayah ke Luar Negeri, Kegiatan Penyediaan Insentif Pimpinan & Teungku Dayah, Kegiatan Bantuan Untuk Tenaga Pengajar Bahasa Inggris & Bahasa Arab, Kegiatan Bantuan untuk Ulama Dayah dan Kegiatan Pelatihan Perencanaan Pembangunan Dayah.

Ketiga, Program Pemberdayaan Santri Dayah, dimaksudkan untuk memberikan keterampilan hidup kepada santri dayah, sehingga diharapkan para santri dayah mampu mandiri dan berusaha sendiri sesuai dengan bakat dan keinginan dari santri dayah. melalui program ini BPPD Aceh bekerjasama dengan instansi lain memberikan pembekalan dan pengetahuan
Program ini meliputi Kegiatan Pembinaan Karakter bagi Santri Dayah, Kegiatan Pelatihan Pembinaan Kaligrafi Santri Dayah, Kegiatan Pelatihan Komputer Santri Dayah, Kegiatan Pelatihan Life Skill Santriwan & Santriwati, Kegiatan Pelatihan Manajemen Pengurus Ikatan Santri Dayah, Kegiatan Bantuan untuk Kegiatan Ekstra Kurikuler Santri, Kegiatan Bantuan Khusus Santri Belajar di Luar Daerah & di Luar Negeri, Kegiatan Pekan Olah Raga Santri Dayah (Porsanda) Se Aceh, Piala Bergilir Gubernur Aceh, Kegiatan Bantuan Penulisan Karya Ilmiah untuk Teungku dan Santri,  Kegiatan Musabaqah Qira’atul Kutub & Sayembara Baca Kitab Kuning, Kegiatan Pembinaan Gudep Pramuka Santri Dayah, Kegiatan Pelatihan Jurnalistik Santri.

Keempat, Program Pembinaan Manajemen Dayah, program ini dimaksudkan memberikan pengetahuan manajerial  kepada para teungku-teungku pimpinan dayah  dalam pengelolaan pendidikan dayah, manajerial keuangan, dayah dan administrasi dayah.
Kegiatan yang mendukung program ini meliputi Kegiatan Pelatihan Manajemen Dayah, Kegiatan Pelatihan Pengembangan Silabus dan Kurikulum Dayah, Kegiatan Legalisasi & Sertifikasi Kepemilikan Tanah Dayah, Kegiatan Pelatihan Aset manajemen Dayah, Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Pembinaan Pendidikan Dayah, Kegiatan Pelatihan Usaha Kesehatan Dayah, Kegiatan Bantuan Modal Pemberdayaan Usaha Ekonomi Produktif, Kegiatan Pelatihan Sistem Pengasuhan Santri.
Kelima, Pemberdayaan Ekonomi Dayah, program ini dimaksudkan untuk Penguatan – penguatan institusi dan kelembagaan ekonomi dayah dalam rangka menumbuhkan sistem perekonomian kolektif dan penguatan permodalan secara swadaya dan mandiri. Program ini meliputi Pelatihan Ekonomi dayah produktif.
Keenam, Program Pengembangan Tekhnologi Informasi dan Perpustakaan Dayah, Program ini dimaksudkan untuk pengembangan pendidikan melalui media tekhnologi (e-learning), dan media pembelajaran.
Program ini mencakup Kegiatan Penyusunan Database Dayah, Kegiatan Penerbitan Berkala Majalah/Jurnal  Dayah, Kegiatan Penyediaan Alat Bantu Proses Belajar Mengajar di Dayah, Kegiatan Pengelolaan Website BPP Dayah.
 Baca Juga : 

Ini Dia Alasan Kenapa Alumni Pesantren Itu Layak Kamu Jadikan Suami. Yang Akhwat Jangan Lupa Baca

Ketujuh, Program Penelitian dan Pengembangan Dayah, program ini dimaksudkan untuk mengembangkan pendidikan dayah melalui penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap dayah secara terus menerus dengan harapan pada akhirnya ditemukan apa yang dibutuhkan oleh pendidikan dayah yang akan dituangkan dalam program dan kegiatan badan pembinaan pendidikan dayah.
Bentuk kegiatan dari program ini meliputi Kegiatan Penelitian &Pengembangan Dayah, Kegiatan Forum Silahturahmi Pimpinan Dayah, Kegiatan Rakor Badan Pembinaan Pendidikan Dayah dan Kegiatan Penyusunan Buku Profil Dayah.
 Baca Juga :

Sebelum Masuk ke Pesantren, Jawab Dulu Pertanyaan ini. Ke Pesantren Apa Yang kamu Cari ?



Bagikan

Jangan lewatkan

Mengenal Badan Dayah, Rumah Besar Pesantren di Aceh
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.