Tampilkan postingan dengan label aceh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label aceh. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 November 2018

7 Tips Memilih Pesantren Yang Baik Untuk Kelanjutan Pendidikan Anak


7 Tips Memilih Pesantren Yang Baik Untuk  Kelanjutan Pendidikan Anak

Saat ini pesantren menjadi salah satu lembaga pendidikan anak yang menjadi solusi untuk menghindari dari pergaulan bebas, yang hari ini  sangat meresahkan dikalangan remaja dan pemuda. Banyak orang tua lebih memilih pesantren dengan segala pertimbangan untuk mencegah hal-hal buruk terjadi pada anak. Dan terbukti, setiap tahunnya, rata-rata pesantren di seluruh Indonesia menampung santri dengan jumlah pendaftar membludak (overload), apalagi pesantren yang sudah maju dan berkembang pesat.

Namun, tidak semua harapan para orang tua dapat terpenuhi, ada yang tidak lulus seleksi anaknya, ada yang sudah lulus tapi anaknya tidak betah, ada yang sudah betah namun terkendala pada biaya pendidikan, dan masalah lainnya sering menimpa para orang tua wali santri.

 Nah, berhubung saat ini sudah memasuki akhir tahun, beberapa pesantren sudah mulai melakukan persiapan penerimaan santri baru bahkan ada yang sudah membukanya, pada kesempatan ini hikayatsantri.com mencoba merangkum beberapa ulasan mengenai tips memilih pesantren yang baik yang disadur dari berbagai sumber, yang dapat dijadikan sebagai bacaan rujukan orang tua sebelum memasukkan anaknya ke pesantren.

 Perhatikan Tipe, Sistem dan Model Pendidikan Pesantren


Di Indonesia umumnya terdapat 2 (dua) jenis tipe pondok pesantren, Salafi (tradisional) dan Modern (Terpadu, Ashriyah), silakan ditentukan terlebih dahulu, si anak maunya pesantren yang jenis seperti apa, Salafi atau Modern, salafi lebih mengkaji pada kitab-kitab kuning dan focus pada ilmu pengetahuan saja umumnya, dengan system pengajian tradisional (seperti sorogan, wetonan, dan bandongan), sedangkan modern pendidikannya memadukan ilmu agama dan umum, dan terdapat jenjang pendidikannya, tingkat Tsanawiyah maupun Aliyah.  Kemudian pesantren modern juga terdapat kegiatan ekstrakurikulernya, layaknya sekolah umum, hanya saja pesantren lebih bervariasi. Pesantren salafi juga ada kegiatan ekstrakurikulernya, hanya saja tidak sebanyak dan seaktif pesantren modern.

Perhatikan Biaya Pendidikannya

Pilihlah pesantren yang sesuai dengan kemampuan finansial, agar tidak terjadi masalah pada pendidikan anak, biaya pendidikan salah satu komponen pendukung jalannya kegiatan pembelajaran untuk menunjang aktivitas proses belajar mengajar, dan ini merupakan bagian dari pada salah satu pengorbanan dalam menuntut ilmu. Setiap pesantren berbeda-beda biaya pendidikannya, tergantung pada system, sarana dan prasarana, dan tenaga kependidikan yang terdapat pada pesantren tersebut.

Maka sebaiknya, para orang tua memastikan biaya pendidikan terlebih dahulu sebelum memilih pesantren, penuhi keinginan anak sesuai kemampuan finansial agar tidak bermasalah pada pembiayaan pendidikan. Karena juga tidak sedikit, anak-anak putus pendidikannya di pesantren terkendala pada biaya.


 Perhatikan Sarana dan Prasarana Pesantren

7 Tips Memilih Pesantren Yang Baik Untuk  Kelanjutan Pendidikan Anak


Fasilitas pendidikan bagian dari pada salah satu penunjang kesuksesan pendidikan anak, yang tidak dapat dipisahkan dari lembaga pendidikan. Hal ini memang bukan rumus yang baku, karena ada juga pesantren yang berhasil melahirkan ouput santrinya berkualitas meskipun minim fasilitas di pesantrennya.

Ada banyak kasus, para orang tua mengeluh di tengah jalan karena kurangnya fasilitas di pesantren anaknya, dan kerap membanding-bandingkan dengan pesantren lain yang jauh lebih lengkap dari segi fasilitasnya. Padahal, biaya pendidikan yang dikeluarkan tidak seberapa besar dari pesantren yang lebih lengkap fasilitasnya. Jika ingin membanding-bandingkan harus fair, jangan sampai terjebak dengan standar pendidikan pesantren lain, makanya sangat penting memperhatikan terlebih dahulu fasilitas pesantren yang dituju agar tidak ada keluhan dan penyesalan di kemudian hari.

     Perhatikan Kegiatan Formal dan Informal Pesantren

Kegiatan tiap pesantren berbeda-beda, meskipun ada satu dua hal yang sama. Namun, semua kegiatan pesantren sangat tergantung pada system dan pola pendidikan di pesantren tersebut. Biasanya si anak akan memilih pesantren yang terdapat kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, terutama dalam kegiatan ekstrakurikulernya.

7 Tips Memilih Pesantren Yang Baik Untuk  Kelanjutan Pendidikan Anak


Umumnya, santri lebih betah di pesantren yang sesuai dengan keinginannya. Maka para orang tua harus mengecek terlebih dahulu, jika menginginkan anaknya menjadi penghafal Al Qur’an maka pilih pesantren dan focus pada penghafalan Al Qur’an yang otomatis kegiatannya lebih ringan, lebih banyak waktu untuk kegiatan penghafalan.

     Perhatikan Kurikulum Pendidikannya

7 Tips Memilih Pesantren Yang Baik Untuk  Kelanjutan Pendidikan Anak


      Tidak semua sama kurikulum antar pesantren, semua tergantung arah dan ouput yang ingin dihasilkan oleh pesantren tersebut, jika pun terdapat kesamaan, biasanya pada kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah seperti kurikulum 2013 yang saat ini sedang berjalan.

  Memperhatikan kurikulum pesantren terlebih dahulu juga penting, menyesuaikan dengan kemampuan anak, karena juga tidak sedikit anak yang tidak betah di pesantren yang akhirnya pindah karena ketidakmampuan anak menyerap sejumlah pelajaran yang terdapat di pesantren. Kemampuan anak memang dapat diasah dan ditingkatkan, tapi yang harus diingat bahwa setiap anak berbeda kemampuan masing-masing, dan memilih pesantren yang sesuai keinginan dan kemampuannya akan lebih baik.

     Perhatikan Letak Strategis dan Geografis Pesantren

7 Tips Memilih Pesantren Yang Baik Untuk  Kelanjutan Pendidikan Anak
Lokasi Pesantren Modern Al Manar Aceh | Photo hikayatsantri.com


Ada dua pertimbangan yang mesti dilihat mengenai letak strategis dan geografis pesantren, namun ada sisi positif dan negatifnya, pertama, memilih pesantren yang dekat dan mudah dijangkau agar mudah mengunjungi anak ataupun mudah menemuinya saat ada masalah di kemudian hari, namun memilih pesantren yang dekat kerap kali membuat anak tidak betah di pesantren, sebab mudah teringat akan rumah, dan mudah untuk pulang dan akan sering minta izin pulang. Dan fakta di lapangan, santri yang sering izin pulang, dominan tidak bertahan lama di pesantren, sebab baginya lebih nyaman dan enak di rumah dari pada di pesantren.

Kedua, memilih pesantren yang jauh dari rumah dan akan jarang menemui si anak, dan ini lebih baik untuk membuat anak lebih kuat dan mandiri di pesantren. Dengan catatan orang tua harus siap, harus kuat jauh dari anak, bahkan kalau bisa letaknya melewati kabupaten bahkan provinsi, agar si anak tidak sering minta izin pulang. Dan para orang tua tidak akan terlalu sering mengunjungi anaknya, sebab terlalu sering dikunjung juga membuat anak tidak betah. Jenguklah anak jarang-jarang agar cinta makin berkembang. Hidup di perantauan, jauh dari orang tua, membuat anak lebih kuat dan mandiri dari pada yang dekat dengan rumah.

Dan sisi lain mengenai letak pesantren adalah dimana keberadaannya, di kota, di perdesaan, tempat terpencil, dekat dengan pegunungan dan lainnya. Ini tergantung keinginan para orang tua. 

  Perhatikan Kenyamanan dan kebersihan Lingkungannya

7 Tips Memilih Pesantren Yang Baik Untuk  Kelanjutan Pendidikan Anak


Kenyamanan salah satu factor membuat anak betah di pesantren, baik itu dari segi kebersihan maupun keindahannya. Dan ini ada kaitannya dengan letak geografis dan strategis pesantren. Biasanya lokasi pesantren di perdesaan dan terpencil lebih nyaman dan asri, dan sedikit jauh dari perumahan masyarakat, dan ini lebih banyak diminati, sebab tidak terlalu terganggu dengan aktivitas masyarakat. Karena jika pesantren terlalu dekat dengan masyarakat, pesantren terkadang sering mengalami kendala dan sering terjadi gesekan dengan masyarakat, apalagi jika dominan masyarakatnya susah di ajak kerjasama dan tidak mau mengerti keadaan pesantren.

Jika dekat dengan perkampungan atau perumahan, pesantren tidak bisa mengatur aktivitas masyarakat, misalnya suara mesin pabrik, atau suara bising lainnya dari kegiatan masyakarat. Dan sebaliknya jika pesantren membuat kegiatan di pesantren kerap kali masyarakat terganggu, jadinya sedikit susah pesantren menggerakkan kegiatannya, kecuali masyarakat ditempat tersebut memang sangat harmonis mudah diajak kerjasama dan saling memahami dan mengerti. Dan hal ini, sulit terjadi, karena tipikal masyarakat berbeda-beda.

Demikian beberapa tips dari hikayatsantri.com kiat memilih pesantren, dan ini bersifat opini yang dapat direvisi dan dikoreksi. Semoga bermanfaat. 

Tonton Videonya : 





Baca selengkapnya

Minggu, 08 Januari 2017

Mengenal Badan Dayah, Rumah Besar Pesantren di Aceh

Mengenal Badan Dayah, Rumah Besar Pesantren di Aceh

Aceh. Begitu istimewa setelah mengakhiri konflik berkepanjangan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia. Keistimewaan hakiki Aceh diperoleh setelah perjanjian  MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005 silam di Helnsinki, Finlandia.
Dari Helsinki lahirlah UUPA (Undang-Undang Pemerintah Aceh) sebagai modal Aceh untuk menata kembali kehidupannya, Aceh mulai berbenah segala lini kehidupan—mulai dari pembangunan, pemberdayaan SDM—ekonomi—dan pendidikan.
Salah satu buah dari UUPA lainnya adalah lahirnya Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh (BPPD) atau yang dikenal dengan Badan Dayah. Lembaga ini berdiri pada tahun 2008 berdasarkan UUPA No. 11 Tahun 2006—Qanun No. 5 Tahun 2007 Tentang Susunan Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam—serta Qanun Nomor 5 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Aceh.
Hadirnya Badan Dayah menjadi kekuatan bagi dayah atau pesantren di Aceh. Dayah-dayah kembali menjalankan pendidikannya—menata kembali kurikulum—meningkatkan kualitas, baik itu pembangunannya maupun tenaga sumber daya manusianya.
Badan Dayah harapan terbesar masyarakat Aceh pasca konflik—yang sebelumnya dayah termarginalisasi—baik secara fungsional dimana dayah terkesan masih sangat tradisional maupun secara struktural—dimana dayah kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
 Baca Juga : 

Selagi Nyantri Belajarlah Sungguh-Sungguh, Jangan Nyesal Setelah Jadi Alumni

Kini, Badan Dayah menjadi pemersatu dan tempat mengadu dayah-dayah di Aceh—baik itu dayah salafiah maupun dayah terpadu. Rumah besar pesantren Aceh ini menjadi tempat bernaung para dayah—yang berperan membina, memajukan—menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga pendidikan dayah.

Mengenal Badan Dayah, Rumah Besar Pesantren di Aceh

Pembangunan fasilitas dayah dan kesejahteraan guru-guru dayah pun mulai terasa sejak hadirnya instansi kebanggaan rakyat Aceh ini. Mereka memfasilitasi sejumlah pembangunan dayah—mensejahterakan guru-gurunya dengan penyaluran insentif guru berdasarkan akreditasi dayah masing-masing—mulai dari balai pengajian—dayah salafi maupun dayah modern (terpadu).
Alhamdulillah wa syukru lillah. Itulah salah satu hadiah terbesar masyarakat Aceh setelah dilanda konflik berkepanjangan. Semoga Badan Dayah selalu konsisten menjadi garda terdepan pendidikan dayah—menjadi rumah besar lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang telah melahirkan banyak alim ulama di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya.
Untuk mengenal lebih dalam tentang Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh ini—berikut kami lampirkan program prioritasnya yang disadurkan dari website resminya, diantaranya;
Baca Juga : 

3 Tempat Ini Santri Sering Tertidur, Nomor 2 Paling Tidak Masuk Akal

            Sesuai dengan visi dan misi yang diemban BPPD Aceh yaitu : Terwujudnya Dayah Sebagai Lembaga Pendidikan & Pembinaan Yang Mampu Melahirkan Generasi Muda Berkualitas & Islami, Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh (BPPD Aceh) tahun 2016 telah menetapkan 7 program prioritas antara lain :
Pertama, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana  Dayah, dimana sasaran dari program ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperbaiki sarana dan prasarana dayah yang ada di Provinsi Aceh sehingga dapat tercipta dayah sehat yang mendukung kegiatan belajar santri dengan nyaman.
Penjabaran dari program yang sudah dan masih dilakukan yaitu: Kegiatan Pembangunan Dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Dayah, Kegiatan Pembangunan Dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Dayah Perbatasan, Kegiatan Pembangunan Dan Pembangunan Dayah Manyang (Ma`had Aly), Kegiatan Pembangunan Dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Balai Pengajian/ Rumah Pengajian.
Kedua, Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidikan Dayah, Sasaran dari program ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu tenaga pendidik melalui peningkatan kompetensi guru dayah, memperbaiki manajemen pendidikan dayah dan penggunaan teknologi pendidikan dalam proses belajar mengajar di dayah.
 
Mengenal Badan Dayah, Rumah Besar Pesantren di Aceh
mushalla di perkantoran badan dayah aceh
Bentuk kegiatan dari program ini meliputi Kegiatan Pelatihan Penulisan Kitab Kuning, Kegiatan Workshop Pembina Kaligrafi bagi Teungku Dayah, Kegiatan Pelatihan Kompetensi Teungku Dayah, Kegiatan Pendidikan Lanjutan Bagi Teungku Dayah ke Luar Negeri, Kegiatan Penyediaan Insentif Pimpinan & Teungku Dayah, Kegiatan Bantuan Untuk Tenaga Pengajar Bahasa Inggris & Bahasa Arab, Kegiatan Bantuan untuk Ulama Dayah dan Kegiatan Pelatihan Perencanaan Pembangunan Dayah.

Ketiga, Program Pemberdayaan Santri Dayah, dimaksudkan untuk memberikan keterampilan hidup kepada santri dayah, sehingga diharapkan para santri dayah mampu mandiri dan berusaha sendiri sesuai dengan bakat dan keinginan dari santri dayah. melalui program ini BPPD Aceh bekerjasama dengan instansi lain memberikan pembekalan dan pengetahuan
Program ini meliputi Kegiatan Pembinaan Karakter bagi Santri Dayah, Kegiatan Pelatihan Pembinaan Kaligrafi Santri Dayah, Kegiatan Pelatihan Komputer Santri Dayah, Kegiatan Pelatihan Life Skill Santriwan & Santriwati, Kegiatan Pelatihan Manajemen Pengurus Ikatan Santri Dayah, Kegiatan Bantuan untuk Kegiatan Ekstra Kurikuler Santri, Kegiatan Bantuan Khusus Santri Belajar di Luar Daerah & di Luar Negeri, Kegiatan Pekan Olah Raga Santri Dayah (Porsanda) Se Aceh, Piala Bergilir Gubernur Aceh, Kegiatan Bantuan Penulisan Karya Ilmiah untuk Teungku dan Santri,  Kegiatan Musabaqah Qira’atul Kutub & Sayembara Baca Kitab Kuning, Kegiatan Pembinaan Gudep Pramuka Santri Dayah, Kegiatan Pelatihan Jurnalistik Santri.

Keempat, Program Pembinaan Manajemen Dayah, program ini dimaksudkan memberikan pengetahuan manajerial  kepada para teungku-teungku pimpinan dayah  dalam pengelolaan pendidikan dayah, manajerial keuangan, dayah dan administrasi dayah.
Kegiatan yang mendukung program ini meliputi Kegiatan Pelatihan Manajemen Dayah, Kegiatan Pelatihan Pengembangan Silabus dan Kurikulum Dayah, Kegiatan Legalisasi & Sertifikasi Kepemilikan Tanah Dayah, Kegiatan Pelatihan Aset manajemen Dayah, Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Pembinaan Pendidikan Dayah, Kegiatan Pelatihan Usaha Kesehatan Dayah, Kegiatan Bantuan Modal Pemberdayaan Usaha Ekonomi Produktif, Kegiatan Pelatihan Sistem Pengasuhan Santri.
Kelima, Pemberdayaan Ekonomi Dayah, program ini dimaksudkan untuk Penguatan – penguatan institusi dan kelembagaan ekonomi dayah dalam rangka menumbuhkan sistem perekonomian kolektif dan penguatan permodalan secara swadaya dan mandiri. Program ini meliputi Pelatihan Ekonomi dayah produktif.
Keenam, Program Pengembangan Tekhnologi Informasi dan Perpustakaan Dayah, Program ini dimaksudkan untuk pengembangan pendidikan melalui media tekhnologi (e-learning), dan media pembelajaran.
Program ini mencakup Kegiatan Penyusunan Database Dayah, Kegiatan Penerbitan Berkala Majalah/Jurnal  Dayah, Kegiatan Penyediaan Alat Bantu Proses Belajar Mengajar di Dayah, Kegiatan Pengelolaan Website BPP Dayah.
 Baca Juga : 

Ini Dia Alasan Kenapa Alumni Pesantren Itu Layak Kamu Jadikan Suami. Yang Akhwat Jangan Lupa Baca

Ketujuh, Program Penelitian dan Pengembangan Dayah, program ini dimaksudkan untuk mengembangkan pendidikan dayah melalui penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap dayah secara terus menerus dengan harapan pada akhirnya ditemukan apa yang dibutuhkan oleh pendidikan dayah yang akan dituangkan dalam program dan kegiatan badan pembinaan pendidikan dayah.
Bentuk kegiatan dari program ini meliputi Kegiatan Penelitian &Pengembangan Dayah, Kegiatan Forum Silahturahmi Pimpinan Dayah, Kegiatan Rakor Badan Pembinaan Pendidikan Dayah dan Kegiatan Penyusunan Buku Profil Dayah.
 Baca Juga :

Sebelum Masuk ke Pesantren, Jawab Dulu Pertanyaan ini. Ke Pesantren Apa Yang kamu Cari ?



Baca selengkapnya

Senin, 31 Oktober 2016

Santriwati Cantik Aceh ini Terpilih Sebagai Duta Santri Nasional Favorit 2016

Santriwati Cantik Aceh ini Terpilih Sebagai Duta Santri Nasional Favorit 2016
Nurul Aula, santriwati kelahiran Kecamatan Paya Bakong Aceh Utara ini terpilih jadi Duta Santri Nasional Favorit 2016. Pemilihan Duta Santri Nasional ini melibatkan 20 kontestan santri dan santri dari seluruh nusantara. 

Santriwati yang belajar di Dayah Terpadu Ruhul Islam Aceh Utara ini berhasil masuk seleksi dari ratusan pendaftar dan terpilih menjadi dalam katagori Favorit Duta Santri Nasional 2016 yang berlangsung di Satdion Maguwoharjo Sleman Yogyakarta pada 26 Oktober 2016 yang lalu.

Pemilihan Duta Santri Nasional 2016 ini di inisiator oleh Pengurus Pusat Rabithah Ma'hadi Islamiyah NU (RMINU) yang merupakan rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional 2016 yang turut dihadiri oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo pada Sabtu, 22 Oktober 2016  di Banten, Jawa Barat. 

Nuul A'la memiliki segudang prestasi, diantaranya pernah juara MHQ 1 Juz Se-Aceh Utara, Juara 1 Sari Tilawah Antar Dayah Se-Aceh, Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Indonesia Tingkat SMP dan termasuk salah satu santri berprestasi di Dayah Ruhul Islam Aceh Utara. 

"Saya sangat bersyukur mendapat Juara Favorit. Ini menunjukkan kalau banyak orang yang suka dengan program yg saya presentasikan, semoga ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan potensi saya dan semoga bermanfaat bagi semua orang," ungkap Aula

Baca selengkapnya

Selasa, 19 Juli 2016

Inilah 5 Pola Kehidupan di Pesantren yang Mesti Kamu Ketahui!

Photo : Pesantren Modern Al Manar Aceh Besar

Kalau kamu pernah berkunjung ke pesantren, khususnya pesantren yang menganut sistem modern kamu tidak jarang menemukan tulisan-tulisan seperti motivasi dalam belajar, kata-kata hikmah, Ayat Al Qur’an dalam berbentuk kaligrafi dan tulisan lainnya. Nah, salah satu dari hal tersebut kamu juga akan menemukan tulisan panca jiwa pesantren. 
Apa itu Panca Jiwa ?
inilah pola kehidupan di pesantren yang harus diwujudkan dalam proses pendidikan dan pembinaan karakter santri. Panca jiwa ini hendaknya harus di pahami oleh seluruh santri. Kalau 5 panca jiwa ini sudah tertanam pada setiap jiwa santri, insyallah santri tersebut akan belajar sungguh-sungguh di pesantren. Pola kehidupan ini bukan hanya harus dimiliki oleh santri, begitu juga dengan dewan guru, Ustadz dan pengurus pesantren. Pesantren tersebut akan selalu bertahan kalau 5 pola kehidupan pesantren selalu mereka junjung tinggi.  Apa saja pola kehidupan pesantren tersebut ? berikut penjelasannya.

1.       Jiwa Keikhlasan
Kamu pernah mendengar “ Al ikhlashu ruhul ‘Amali? Ikhlas itu ruhnya sebuah pekerjaan. Kedudukan keikhlasan sangat penting dalam sebuah pekerjaan, termasuk belajar. Keikhlasan seseorang akan terlihat pada hasil yang ia kerjakan. Jiwa keikhlasan ini tergambar dalam pekerjaan sehari-hari santri maupun dewan guru, berbuat sesuatu sebagai ibadah tanpa mengharapkan sebuah keuntungan tertentu.
Jiwa ini wajib dimiliki oleh setiap orang yang tinggal di pesantren. Jiwa inilah yang akan menciptakan keharmonisan antara santri, dewan guru, dan pimpinan pesantren. Menerima sesuatu atau menaati sesuatu di dorong oleh jiwa yang penuh cinta dan rasa hormat. Maka tak heran bagi santri yang memiliki jiwa tersebut, maka setiap kegiatannya di pesantren yang ia jalani, belajar dan sebagainya hanya sebagai ibadah semata.

2.       Jiwa Kesederhanaan
Ingat ! sederhana bukan berarti miskin kawan. Kadang orang sering menyalahgunakan makna kesederhanaan. Kesederhanaan itu merupakan kekuatan hati, katabahan, dan pengendalian diri dalam menghadapi berbagai macam persoalan hidup. Dengan jiwa kesederhanaan ini maka akan lahir jiwa yang besar, berani, bergerak maju, dan pantang mundur dalam segala keadaan. Maka tak heran di pesantren kalau ada santri dari keluarga yang tergolong kaya, tapi penampilan sehari-harinya sangat sederhana, bahkan ia terlihat lebih dari pada orang miskin. Kenapa itu bisa terjadi? Karena jiwa kesederhanaan ini yang sudah tertancap di dalam hati.
Dengan jiwa kesederhanaan inilah berawal tumbuhnya kekuatan mental dan karakter yang menjadi jalan suksesnya suatu perjuangan dalam segala lini kehidupan.

3.       Jiwa Kemandirian
Mandiri sering disebut dengan mandi sendiri. Haha
Selain mandiri, jiwa ini juga disebut dengan Berdikari, yang biasanya dijadikan akronim dari “ Berdiri di atas kaki sendiri” . seorang santri harus menjadikan sifat mandiri ini sebagai prinsip agar hidup ini tidak selalu bergantungan pada orang lain.
Dengan jiwa mandiri ini akan menghilangkan sifat manja yang ada pada diri santri tersebut sebelumnya. Karena dalam kesehariannya dia akan bertarung dengan sendirinya menghadapi berbagai kegiatan di pesantren. Maka bagi orang tua yang anaknya di pesantren, jangan pernah memanjakan anak bapak ibu selama di pesantren. Biarkan dia mengerjakan sesuatu itu dengan segenap kemampuannya. Karena kelak suatu saat nanti,  dia akan hidup tanpa adanya orang tua dan tidak akan selalu bergantungan pada orang lain.
Jiwa mandiri ini juga tergambar pada diri seorang pimpinan pesantren, Kyai dalam membangun pesantren. Cukup dengan dukungan santri dan masyarakat umum pesantren itu akan selalu eksis yang dibarengi dengan jiwa keikhlasan tadi. Jiwa kemandirian ini seperti pondasi utama dalam merintis sebuah pesantren. 
Kemandirian dapat menghilangkan sejuta rintangan dalam kehidupan seseorang. Orang yang mandiri akan selalu ada cara untuk menaklukkan sesuatu. Percayalah ! santri itu orang yang paling banyak ide. Lihat saja ketika mereka terlambat ke mesjid, akan ada seribu alasan yang mereka utarakan kepada Al Akh ataupun ustadznya dalam waktu yang singkat. Hahaha.......

4.       Jiwa Ukhuwah Islamiyah
Nilai ukhuwah islamiyah ini sangat penting dalam kehidupan sosial. Kamu sering mendengarkan ? “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” ya, kebersamaan adalah kekuatan dalam mencapai kesuksesan. Lihat saja lomba panjat pinang 17 Agustus, kalau mereka tidak bekerjasama maka mustahil salah satu dari mereka bisa sampai kepuncak. Pun begitu dengan kehidupan di pesantren, jiwa persaudaraan mereka inilah yang mengantarkan mereka pada sebuah keberhasilan. 

Para santri datang dari daerah yang berbedan dengan kulit yang berbeda, tapi disatukan dengan lauk yang sama ketika mereka makan. Jiwa persaudaraan santri ini sangat kuat jika dibandingkan dengan anak sekolah non pesantren. Kenapa? Karena para santri selama 24 jam mereka selalu bersama. Mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Bahkan ketika mereka melanggar pun kadang-kadang mereka sering bersama-sama. Hahaha... di hukum pun juga sama. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Kecuali hukuman untuk juru kunci yang mengajak melanggar, itu pastinya sedikit berbeda dengan yang lain, kerena ini kepalanya. Haha

Nilai ukhuwah ini akan selalu tertanam pada diri mereka, bahkan hingga alumni pun mereka akan selalu bersama, hanya jarak dan waktu yang memisahkan mereka. Luar biasa ! indahnya kehidupan di pesantren
5.       Jiwa Kebebasan
Di pesantren kan ada disiplin di segala sudut kehidupan santri, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi ada disiplin, jadi dimana juga kebebasan itu?

Kebebebasan ada pada setia diri santri, kebebebasan berpikir, kebebasan berbuat, dan kebebasa berkarya. Nah, tentunya kebebasan tersebut bukan kebebasan liar yang melanggar peraturan ataupun syariat islam. Haha..

Para santri diberi kebebasan untuk memilih jalan hidup nantinya di kala mereka terjun masyarakat dengan turut serta membawa nila-nilai pendidikan di pesantren. Mereka bebas menata kehidupan dengan berbekal jiwa yang besar dan optimisme yang mereka dapatkan selama di pesantren. Dan tentunya hal tersebut tidak melenceng dari nilai-nilai pendidikan pesantren tadi. Mereka bebas terjun kedunia apapun yang mereka sukai dengan memperhatikan tetap dalam koridor yang wajar dengan berbagai macam inovasi yang dikembangkan oleh mereka.

Maka tak heran jika melihat alumni pesantren berada dimana-mana, ada yang terjun ke dunia politik, kampus, jadi ulama, pengusaha, guru, polisi, tentara dan sebagainya. Tentunya apapun profesi  yang mereka tekuni tetap menjadi alumni pesantren. Jadi dosen, dosen yang islami, jadi politikus, politikus yang islam yang memegang teguh nilai-nilai kepesantrenan.

Maka 5 pola kehidupan tersebut lah yang akan mengantarkan seorang santri untuk menjadi orang besar suatu saat nanti. 5 panca jiwa tersebut juga menjadikan sebuah lembaga menjadi pesantren jika staf atau pengurus didalamnya mengamalkan 5 pola kehidupan pesantren tersebu. Tentunya dengan penuh harapan, apa yang santri dapatkan di pesantren, agar dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka nantinya. Karena ilmu itu untuk diamalkan.

Dengan jiwa ini juga pesantren mendidik para santri dan mebentuk karakter mereka sehingga melahirkan generasi yang akan menggetarkan dunia. Haha..semoga !
Melalui pesantren kita warnai dunia ! yakk ....




Baca selengkapnya

Jumat, 15 Juli 2016

Hikayah Santri, Tak Pernah Habis Untuk Diceritakan

Banyak orang bilang manusia itu dilahirkan untuk membuat sebuah cerita. Born to make history katanya. Maka setiap kita pasti akan melahirkan berbagai macam cerita dalam hidup ini, pastinya cerita yang lahirpun berdasarkan kehidupan masing-masing yang ia jalani.

Lika liku kehidupan seseorang akan menemukan jalan sendiri bagaimana ia akan menjalaninya. Nah, irama kehidupan itulah yang akan menjadi sebuah cerita. Baik buruknya cerita yang lahir maka sangat tergantung pada bagaimana seseorang itu mengarungi jalan kehidupannya.

Nah, pada  kesempatan ini penulis ingin mengurai sedikit tentang hikayah santri di pesantren, khususnya pesantren yang bersistem boarding school.  Tentunya sebagai seorang santri pasti akan sangat berbeda kehidupan dengan siswa yang menempuh pendidikan dengan sekolah non boarding school.

Tidak sedikit dari pada anak usia sekolah SMP atau SMA yang enggan sekolah di pesantren saat ini . Kenapa ?  karena pesantren sebagian orang menganggap momok yang menakutkan dengan sistem dan displin yang berlaku. Ditambah lagi dengan kehidupan yang menurut mereka sedikit terkekang karena tidak bisa berkegiatan diluar pesantren.

Bagaimana sebenarnya di pesantren itu? Tentunya jawaban tersebut akan berbeda jika ditanyakan pada setiap individu santri. Kenapa bisa berbeda? Bukankah mereka mengikuti secara bersamaan setiap kegiatan di pesantren. Tentu. Tapi yang berbeda adalah ruhnya masing-masing yang berbeda pada setiap individu santri. Maka kembali ke paragraf pertama tadi, bagaimana seseorang itu menjalani kehidupannya.

Maka kenikmatan hidup di pesantren sangat tergantung pada ruh santri tersebut. Tapi jangan salah, tidak semua anak yang sudah masuk pesantren sudah memiliki ruh ma’hadinya (Baca : Ma’had (Arab) artinya; pesantren). Betah tidaknya seorang santri itu sangat bergantungan pada ruh ma’hadi tadi. Makanya kadang-kadang ada santri yang sudah menjalani kehidupan di pesantren selama satu, dua bulan tiba-tibah sudah tidak betah lagi, dan akhirnya minta pindah. Jangankan satu dua bulan, bahkan sudah menjalani kehidupan di pesantren selama lima tahun pun masih ada yang minta pindah karena hilangnya ruh tadi.

Bagaimana ruh ma’hadi itu tercipta?

Sebahagian pesantren, dominannya di awal tahun mereka akan mengadakan kegiatan Pekan Perkenalan atau lebih di kenal dengan kegiatan Khutbatul ‘Arsy. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kembali nilai-nilai kepesantrenan kepada seluruh santri, tak terkecuali baik itu santri baru atau santri lama bahkan dengan dewan guru/pengurusnya pun wajib mengikutinya. Karena dalam kegiatan Pekan Perkenalan tersebut akan ada banyak hal yang akan diikuti oleh santri yang membuat santri tersebut menemukan nilai kepesantrenan bagi santri baru dan akan menghidupkan kembali nilai-nilai kepesantrenan  yang patah bagi santri lama.

Hikayah Santri, Tak Pernah Habis Untuk Diceritakan

Didalam Khutabatul ‘Arsy tersebut akan ada kegiatan Kuliah Umum. Kuliah umum ini berisikan penyampaian materi tentang kepesantren, sejarah, tujuan, visi misi hingga berbagai macam kegiatan dan disiplinnya.
to be continued...

Baca selengkapnya