7 Tips Memilih Pesantren Yang Baik Untuk Kelanjutan Pendidikan Anak
Saat ini pesantren
menjadi salah satu lembaga pendidikan anak yang menjadi solusi untuk
menghindari dari pergaulan bebas, yang hari ini sangat meresahkan dikalangan remaja dan
pemuda. Banyak orang tua lebih memilih pesantren dengan segala pertimbangan
untuk mencegah hal-hal buruk terjadi pada anak. Dan terbukti, setiap tahunnya,
rata-rata pesantren di seluruh Indonesia menampung santri dengan jumlah
pendaftar membludak (overload), apalagi pesantren yang sudah maju dan
berkembang pesat.
Namun, tidak semua
harapan para orang tua dapat terpenuhi, ada yang tidak lulus seleksi anaknya,
ada yang sudah lulus tapi anaknya tidak betah, ada yang sudah betah namun
terkendala pada biaya pendidikan, dan masalah lainnya sering menimpa para orang
tua wali santri.
Nah, berhubung saat ini sudah memasuki akhir
tahun, beberapa pesantren sudah mulai melakukan persiapan penerimaan santri baru
bahkan ada yang sudah membukanya, pada kesempatan ini hikayatsantri.com mencoba
merangkum beberapa ulasan mengenai tips memilih pesantren yang baik yang
disadur dari berbagai sumber, yang dapat dijadikan sebagai bacaan rujukan orang
tua sebelum memasukkan anaknya ke pesantren.
Perhatikan Tipe, Sistem dan Model Pendidikan Pesantren
Perhatikan Biaya Pendidikannya
Pilihlah
pesantren yang sesuai dengan kemampuan finansial, agar tidak terjadi masalah
pada pendidikan anak, biaya pendidikan salah satu komponen pendukung jalannya
kegiatan pembelajaran untuk menunjang aktivitas proses belajar mengajar, dan
ini merupakan bagian dari pada salah satu pengorbanan dalam menuntut ilmu. Setiap
pesantren berbeda-beda biaya pendidikannya, tergantung pada system, sarana dan
prasarana, dan tenaga kependidikan yang terdapat pada pesantren tersebut.
Maka sebaiknya,
para orang tua memastikan biaya pendidikan terlebih dahulu sebelum memilih
pesantren, penuhi keinginan anak sesuai kemampuan finansial agar tidak bermasalah
pada pembiayaan pendidikan. Karena juga tidak sedikit, anak-anak putus
pendidikannya di pesantren terkendala pada biaya.
Perhatikan Sarana dan Prasarana Pesantren
Fasilitas
pendidikan bagian dari pada salah satu penunjang kesuksesan pendidikan anak,
yang tidak dapat dipisahkan dari lembaga pendidikan. Hal ini memang bukan rumus
yang baku, karena ada juga pesantren yang berhasil melahirkan ouput santrinya
berkualitas meskipun minim fasilitas di pesantrennya.
Ada
banyak kasus, para orang tua mengeluh di tengah jalan karena kurangnya
fasilitas di pesantren anaknya, dan kerap membanding-bandingkan dengan
pesantren lain yang jauh lebih lengkap dari segi fasilitasnya. Padahal, biaya
pendidikan yang dikeluarkan tidak seberapa besar dari pesantren yang lebih
lengkap fasilitasnya. Jika ingin membanding-bandingkan harus fair, jangan
sampai terjebak dengan standar pendidikan pesantren lain, makanya sangat
penting memperhatikan terlebih dahulu fasilitas pesantren yang dituju agar
tidak ada keluhan dan penyesalan di kemudian hari.
Perhatikan
Kegiatan Formal dan Informal Pesantren
Kegiatan
tiap pesantren berbeda-beda, meskipun ada satu dua hal yang sama. Namun, semua kegiatan
pesantren sangat tergantung pada system dan pola pendidikan di pesantren
tersebut. Biasanya si anak akan memilih pesantren yang terdapat kegiatan yang
sesuai dengan minat dan bakatnya, terutama dalam kegiatan ekstrakurikulernya.
Umumnya, santri
lebih betah di pesantren yang sesuai dengan keinginannya. Maka para orang tua
harus mengecek terlebih dahulu, jika menginginkan anaknya menjadi penghafal Al
Qur’an maka pilih pesantren dan focus pada penghafalan Al Qur’an yang otomatis
kegiatannya lebih ringan, lebih banyak waktu untuk kegiatan penghafalan.
Perhatikan
Kurikulum Pendidikannya
Tidak
semua sama kurikulum antar pesantren, semua tergantung arah dan ouput yang
ingin dihasilkan oleh pesantren tersebut, jika pun terdapat kesamaan, biasanya
pada kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah seperti kurikulum 2013
yang saat ini sedang berjalan.
Memperhatikan
kurikulum pesantren terlebih dahulu juga penting, menyesuaikan dengan kemampuan
anak, karena juga tidak sedikit anak yang tidak betah di pesantren yang
akhirnya pindah karena ketidakmampuan anak menyerap sejumlah pelajaran yang
terdapat di pesantren. Kemampuan anak memang dapat diasah dan ditingkatkan,
tapi yang harus diingat bahwa setiap anak berbeda kemampuan masing-masing, dan
memilih pesantren yang sesuai keinginan dan kemampuannya akan lebih baik.
Perhatikan Letak Strategis dan Geografis Pesantren
Lokasi Pesantren Modern Al Manar Aceh | Photo hikayatsantri.com |
Ada dua
pertimbangan yang mesti dilihat mengenai letak strategis dan geografis pesantren,
namun ada sisi positif dan negatifnya, pertama, memilih pesantren yang dekat
dan mudah dijangkau agar mudah mengunjungi anak ataupun mudah menemuinya saat
ada masalah di kemudian hari, namun memilih pesantren yang dekat kerap kali
membuat anak tidak betah di pesantren, sebab mudah teringat akan rumah, dan
mudah untuk pulang dan akan sering minta izin pulang. Dan fakta di lapangan,
santri yang sering izin pulang, dominan tidak bertahan lama di pesantren, sebab
baginya lebih nyaman dan enak di rumah dari pada di pesantren.
Kedua,
memilih pesantren yang jauh dari rumah dan akan jarang menemui si anak, dan ini
lebih baik untuk membuat anak lebih kuat dan mandiri di pesantren. Dengan catatan
orang tua harus siap, harus kuat jauh dari anak, bahkan kalau bisa letaknya
melewati kabupaten bahkan provinsi, agar si anak tidak sering minta izin
pulang. Dan para orang tua tidak akan terlalu sering mengunjungi anaknya, sebab
terlalu sering dikunjung juga membuat anak tidak betah. Jenguklah anak
jarang-jarang agar cinta makin berkembang. Hidup di perantauan, jauh dari orang
tua, membuat anak lebih kuat dan mandiri dari pada yang dekat dengan rumah.
Dan sisi lain
mengenai letak pesantren adalah dimana keberadaannya, di kota, di perdesaan,
tempat terpencil, dekat dengan pegunungan dan lainnya. Ini tergantung keinginan
para orang tua.
Perhatikan Kenyamanan dan kebersihan Lingkungannya
Kenyamanan
salah satu factor membuat anak betah di pesantren, baik itu dari segi
kebersihan maupun keindahannya. Dan ini ada kaitannya dengan letak geografis dan
strategis pesantren. Biasanya lokasi pesantren di perdesaan dan terpencil lebih
nyaman dan asri, dan sedikit jauh dari perumahan masyarakat, dan ini lebih
banyak diminati, sebab tidak terlalu terganggu dengan aktivitas masyarakat. Karena
jika pesantren terlalu dekat dengan masyarakat, pesantren terkadang sering mengalami
kendala dan sering terjadi gesekan dengan masyarakat, apalagi jika dominan
masyarakatnya susah di ajak kerjasama dan tidak mau mengerti keadaan pesantren.
Jika dekat dengan
perkampungan atau perumahan, pesantren tidak bisa mengatur aktivitas
masyarakat, misalnya suara mesin pabrik, atau suara bising lainnya dari kegiatan
masyakarat. Dan sebaliknya jika pesantren membuat kegiatan di pesantren kerap
kali masyarakat terganggu, jadinya sedikit susah pesantren menggerakkan
kegiatannya, kecuali masyarakat ditempat tersebut memang sangat harmonis mudah diajak
kerjasama dan saling memahami dan mengerti. Dan hal ini, sulit terjadi, karena
tipikal masyarakat berbeda-beda.
Demikian beberapa
tips dari hikayatsantri.com kiat memilih pesantren, dan ini bersifat opini yang
dapat direvisi dan dikoreksi. Semoga bermanfaat.
Tonton Videonya :