sumber foto : gontorgraphy |
Perkara betah tidak
betah memang hal yang lazim terjadi pada santri di pesantren. Dari banyaknya
santri yang ada pasti tidak semuanya
berhasil menyelesaikan pendidikan dengan sempurna. Ibarat pohon yang sedang
berbuah, pasti tidak semua buahnya akan berakhir hingga matang, pasti ada yang
jatuh di tengah jalan. Namun, perkara
tidak betah ini masih bisa dicegah dengan mengenali penyebabnya.
Mungkin, memang tidak
seutuhnya berhasil membuat santri kembali betah di pesantren dengan mencari
solusi dari penyebab tidak betah tadi. Tapi, paling tidak para orang tua atau
dewan guru sudah mencoba berusaha untuk mengembalikan rasa betah kepada
santrinya.
Akbar Zainudin, dalam bukunya “Ketika Sukses
Berawal dari Pesantren”menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang bisa memicu
santri tidak betah di pesantren, diantaranya :
1. Terlalu
Banyak Kegiatan
Pesantren sangat
terkenal dengan banyaknya kegiatan ekstrakurikuler, barangkali hampir sama
dengan sekolah non pesantren, namun pesantren terlihat sangat penuh kegiatannya
karena bersistem boarding school. Akibat dari banyaknya kegiatan sebahagian
santri merasa tidak mampu, lelah ataupun tidak bisa membagi waktu. Ketahuilah,
bahwa kegiatan tersebut mendidik kamu untuk menjadi orang besar kelak, karena
kamu bukan sedang disiksa, tapi sedang dibina, sedang di tempa. Jadi
berpikirlah positif, semua itu manfaatnya. Belajarlah bagaimana cara mengatur
waktu yang baik dan benar. Jalankan saja, jangan terlalu dipikirkan.
2. Makanan
yang Tidak Cocok
Kalau urusan perut
agak sedikit bahaya. Tak cocok di lidah tak cocok di rasa, itulah biang
masalahnya. Tapi masalah ini tidak terjadi pada semua santri, biasanya hanya
terjadi bagi santri yang terlalu sering makan makanan yang enak-enak, jadi ketika makan
makanan yang pahit pasti sangat jelas terasa. Yang perlu kamu ingat
adalah bahwa kamu sedang dilatih untuk merasakan nasib orang lain sebenarnya,
yang kadang kala makan makanan yang enak kadang kala yang tidak enak.
Di pesantren santri
datang dari berbagai kalangan, tapi disatukan dengan lauk yang sama dengan rasa
yang sama, hanya yang merasakannya saja
yang berbeda. Tergantung lidah masing-masing. Bagi mereka yang sudah terbiasa,
ya tidak terlalu bermasalah.
Harus kamu sadari,
bahwa duniamu hari ini bukan duniamu esok hari. Bisa jadi kamu saat ini berada
di orang atas, tapi suatu saat nanti bisa jadi kamu sudah berada di bawah.
Jadi, nikmati saja makanan pesantren yang ada, belajarlah menyesuaikannya, coba
nikmati dan sukainya. Pasti lama kelamaan kamu akan ketagihan. Jangan sampai
dirimu kalah oleh lidahmu.
Kenapa perkara makanan
ini bisa membuat santri tidak betah? Biasanya santri yang merasa kurang cocok
makanan di lidahnya, akan sering tidak makan. Sehingga ianya akan menyebakan
sakit dan sebagainya. Akhirnya merasa tidak kuat, tidak sanggup lagi dan minta
pindah. Belajarlah merasakan nasib orang lain, pun sebaliknya.
3. Teman
yang Tidak Cocok
Nah, di pesantren kamu harus mahir bergaul,
mungkin di awal-awal kamu masuk pesantren memang ada sedikit rasa kaku dan
canggung ketika hendak berbicara dengan orang yang belum kenal, dan itu wajar. Biasanya,
orang yang mahir dalam berbasa-basi yang lebih cepat mendapatkan teman.
Bermodalkan satu aqua gelas saja mungkin dia sudah bisa akrab dengan orang yang belum ia kenal. Itulah
namanya kelebihan orang ahli basa-basi. Temukan cara terbaikmu untuk mendekati
orang yang belum kamu kenal. Percayalah,
teman pesantren itu kalau sudah dekat, dekatnya seperti keluarga sendiri.
Salah satu motto
pesantren adalah ukhuwah islamiyah. Inilah kekuatan kamu hidup di pesantren.
Dengan berbagai warna kulit akan kamu dapatkan di pesantren. Sudah pasti dari
berbagai warna itu memiliki tipikal dan karakter yang berbeda-beda, ada yang
tukang iseng, gokil, yang paling setia, ada yang kalem dan berbagai macam
lainnya.
Sebenarnya di
pesantren itu tidak ada istilah tidak ada teman yang tidak cocok, mungkin
karena kamu belum bisa menguasai atau mengenalnya lebih dekat. Tapi ingat,
dengan aneka ragam teman di pesantren, memang ada teman yang mungkin setiap
hari dia suka bercanda dengan kamu atau sebaliknya, disinilah kamu dituntut harus
saling memahami.
Untuk masalah belajar,
sebaiknya pilih teman yang saling mendukung, karena kalau masalah belajar pasti
ada teman yang malas belajar. Tapi dalam kesehariannya bertemanlah dengan semua
yang ada dan klop dengan kamu.
Jadi, tidak ada
istilah sebenarnya tidak ada teman yang tidak cocok, hanya tergantung kamu saja
bagaimana cara bergaulnya. Masa iya, dengan sebegitu banyak orang di pesantren
tidak ada yang cocok dengan kamu? Teman pesantren itu paling seru loh, bayangkan
selama 24 jam ia bersama kamu. Bisa jadi, kamu akan lebih akrab dengan teman
pesantren dari pada teman yang sudah kamu kenal sebelum masuk pesantren.
4. Banyak
Dihukum
Suda pasti dimana disiplin ditegakkan, pasti adanya hukuman yang diberlakukan. Pesantren mengatur
totalitas kehidupan santri dengan disiplin atau tata tertib. Tata tertib inilah
yang mengontrol seluruh tatanan kehidupan mereka.
Yang menyebabkan kamu
dihukum tentu karena perbuatanmu sendiri bukan? Maka kurangilah pelanggaran
disiplin. Karena disiplin mendidik kamu untuk menjadi orang sukses, bukan
mengekang kebebasanmu dalam bergerak, berbuat, dan berkarya.
Makanya jangan terlalu
banyak melanggar, karena ia akan membuatmu tidak betah di pesantren.
Sebenarnya, hukuman itu bukan bermaksud menyiksa kamu, tapi ia lebih kepada
peringatan untuk tidak mengulanginya.
5. Rindu
Rumah atau Kampung Halaman
Perasan rindu dan
keinginan yang tinggi terhadap rumah memang kadang-kadang akan terasa sesekali
di pesantren. Teringat akan orang tua, adik, abang, kakak dan sebagainya. Kamu
mengingat perasaan enak di rumah, dengan segala fasilitasnya, dengan segala
kemudahannya. Mungkin apa saja yang kamu minta apa yang inginkan selalu
terpenuhi oleh orang tuamu, lalu apakah itu jalanmu ? yang selalu bergantung
kepada orang tua.
Mengapa orang tuamu
mengirimmu ke pesantren? Apa mereka tidak sayang kepadamu? Bukan. Bukan itu
alasannya. Justru karena sayanglah mereka menyekolahkanmu di pesantren. Mereka
sedang berusaha menyelamatkan masa depanmu, mereka khawatir terhadap masa
depanmu dengan pergaulan bebas.
Lupakan kenikmatan di
rumahmu ! jangan buat susah orang tua. Kuatkan niat, bulatkan tekad. Belajar
yang sungguh-sungguh. Bahagiakan orang tuamu !
6. Pelajaran
Susah
Susah atau mudahnya
pelajaran tergantung pada kemauan, kesungguhan dan pikiranmu. Kalau keinginamu
kuat terhadap suatu pelajaran ,sesulit apapun ia kamu pasti akan berusaha. Semua akan mudah apabila kesungguhan kamu
lebih besar dari pada kemalasanmu. Semua akan jadi mudah, percayalah.
Mulailah menyukai
pelajaran yang kamu anggap susah. Dekati gurunya, hormati gurumu, muliakan dia,
minta doa agar kamu selalu diberi kemudahan oleh Allah. Dan jangan lupa minta
di doakan oleh orang tua.
Tingkatkan
usaha dan doa.
Jalan
pasti akan terbuka.
Bagikan
6 Hal ini Sering Dijadikan Alasan Tidak Betah di Pesantren oleh Santri, Apa Aja ?
4/
5
Oleh
Kasel