santri, pendidikan sepanjang hari dan malam , photo via google |
Sadar atau tidak bagi kamu yang
pernah nyantri pasti pernah terpikir bahwa kamu orang yang sangat
beruntung karena pernah jadi santri. Kamu akan mengingat kembali kenangan
selama nyantri yang kehidupannya penuh dengan nilai pendidikan, suka dan duka.
Kamu akan ingat lagi pengalaman pahit
kamu saat melanggar disiplin lalu di hukum oleh gurumu dan akhirnya kamu sadar
bahwa apa yang kamu langgar itu salah dan hukuman yang gurumu berikan saat itu
sangat pantas kamu terima.
Kamu akan ingat kembali terhadap
teman-temanmu yang suka bikin iseng, sehingga kamu selalu tertawa karenanya.
Kamu akan ingat lagi akan barang-barang temanmu yang juga jadi milikmu (pijam).
Kamu akan ingat lagi terhadap teman-temanmu yang selalu setia meminjamkan
peralatan mandinya tiap kamu mandi. #haha
Dan kamu akan merasa bangga dan
terharu saat mengingat jasa gurumu yang selalu semangat dan ikhlas mendidikmu,
membinamu selama 24 jam. Dari bangun tidur hingga tidur kembali.
Kamu akan sadar bahwa kamu orang yang
beruntung saat kamu bandingkan
pendidikanmu dengan temanmu yang non pesantren
Nilai pendidikan yang kamu terima
setiap hari menjadikanmu selalu berarti selama kamu hidup saat berada di luar
pesantren. Disaat kamu menemukan pekerjaan yang orang non pesantren terasa
berat tapi bagi kamu bukan sebuah kesulitan. Dan kamu akan menyadari, bahwa
kamu orang beruntung karena sudah pernah di bimbing dengan segala bentuk
pekerjaan oleh gurumu.
Nilai ukhuwah antar teman pesantrenmu
terasa sangat erat. Mengerjakan sesuatu yang lumayan berat hanya dihadiahkan
dengan se-ember air sirup saja kamu sudah bahagia. Kamu menjadi kuat
mengerjakan semua itu karena ikatan ukhuwah dengan teman-temanmu yang selalu
setia mendampingi.
Gurumu senantiasa mengontrol pekerjaanmu dan mereka juga ikut bekerja dengamu
gurumu selalu ada untuk mengarahkanmu. Photo via google |
Setiap kegiatan pesantren selalu di
dampingi oleh ustadz atau guru, dan guru tersebut disebut sebagai musyrif atau
supervisormu. Mereka ditunjuk oleh pimpinan pesantren untuk membimbingmu dalam
menyukseskan suatu kegiatan.
Nilai gotong royong pun akan kamu
dapatkan selama bekerja. Gurumu senantiasa mengarahkanmu bahkan ianya ikut
terjun langsung sama-sama bekerja denganmu.
Kamu dididik untuk menjadi pemimpin
oleh gurumu. Memimpin sebuah tugas besar yang harus berjalan sukses. Kamu
diajak untuk berpikir mengleurkan ide-ide briliant untuk memeriahkan acara
tersebut.
Ide-ide gilapun akan lahir disaat
kamu merumbuk dengan teman-temanmu yang lain. Disitulah pendidikan
memusyawarahkan sesuatu sebelum bertindak akan kamu dapatkan. Kamu diajarkan
untuk berdiskusi dalam mempersiapkan sesuatu. Kamu diajarkan untuk merangkul
teman-temanmu yang lain untuk sama-sama bekerja.
Gurumu mendidikmu untuk menjadi orang yang siap dipimpin dan siap menjadi pemimpin
mereka sellau ikhlas mendidikmu. photo via google |
Pesantren mencetak mental pemimpin
kepada santri dengan sistem penugasan. Kamu akan ditugaskan untuk menjadi mudabbir
atau dengan posisi tertentu di organisasi.
Kamu dituntut untuk siap memimpin
yang lain sementara kamu tetap berada dalam kepemimpinan gurumu. Kedewasaanmu
mulai diuji bagaimana kamu memposisikan diri disaat kamu diberi amanah untuk
menuntaskan sesuatu.
Kamu akan senantiasa dipanggil dan
dinasehati oleh gurumu. Kritik dan masukan yang kamu terima dari gurumu adalah
bagian dari pada nilai pendidikan. Gurumu senantiasa mendengar curhatmu disaat
kamu menjadi masalah. Selain gurumju, ia juga berusaha memposisikan diri
sebagai sahabata terbaikmu yang selalu mendengar keluh kesahmu dan
menyemangatimu.
Dia tidak mengharapkan apa-apa darimu
melainkan kesuksesanmu kelas setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren.
Gurumu adalah orangtuamu di pesantren. Menghormati mereka merupakan sebuah
kemuliaan dan anjuran. Orang tua dan guru orang yang harus di hormati.
Sekian !
Bagikan
Beruntunglah Bagi Kamu Yang Pernah Nyantri Karena Kamu Dididik selama 24 Jam oleh Gurumu
4/
5
Oleh
Kasel