Hikayatsantri.com- Di pesantren, setiap bagian
organisasi baik itu dari pengurus dewan guru/asatidz maupun pengurus organisasi
santri sendiri mempunyai wewenang khusus dalam menyuruh anggota berdasarkan
keperluan program kerja masing-masing. Misalnya Bagian
Pengajaran dari dewan asatidz yang mewajibkan seluruh santri untuk membawa buku
pelajaran kemanapun mereka pergi saat masuk suasana ujian. Sudah barang tentu
perintah tersebut wajib ditaati oleh seluruh santri tanpa terkecuali.
Jelas,
setiap perintah pasti ada punishment tersendiri bagi mereka yang tidak
menaatinya, sama halnya dengan urusan ibadah kita sehari-hari, pasti ada reward dan punishment tersendiri bagi mereka yang menaati, menjalani dan bagi
mereka yang melanggarnya.
- Baca Juga :
Abu Naum, Istilah Untuk Santri Raja Tidur
Nah, pada
kali ini redaksi hikayatsantri.com ingin menjelaskan tentang beberapa hal yang
dibebani kepada santri untuk membawa barang/benda tertentu kemanapun mereka
pergi dan apapun aktivitasnya. Kecuali dalam aktivitas dan keadaan tertentu yang dapat dimaklumi,
seperti ke kamar mandi dan sebagainya. Tapi, secara umumnya, barang-barang
tersebut hampir tidak lupa dibawa oleh santri, karena kalau mereka lupa, bagian
tertentu yang memberi perintah akan mengawasi, mengontrol dan memberi hukuman
bagi mereka yang tidak menaatinya.
1. Notebook/Kutaib
Photo Via Gontorgraphy |
Note Book (
Baca : buku catatan kecil, buka notebook laptop, dalam bahasa arab disebut kutaib) adalah barang yang wajib dibawa
oleh santri kemanapun mereka pergi. Instruksi membawa notebook (kutaib) sendiri
dikeluarkan oleh Bagian Bahasa Santri baik itu dari dewan guru maupun dari
pengurus bahasa organisasi santri.
Setiap pagi
para santri diberi kosa kata olah bagian bahasa, kemudian para santri
mencatatnya di notebook tersebut, ditambah lagi dengan kosa kata sehari-hari
yang berkenaan dengan tema tertentu diwajibkan untuk ditulis oleh santri dalam
notebook tersebut. Dengan tujuan mereka bisa menghafalnya setiap hari. Selain itu, mereka juga bisa langsung mencatat setiap kosa
kata baru yang mereka dapatkan sehari-hari, misalnya saat
santri berbicara dengan ustadznya, kemudian mereka kesulitan pada kosa kata
tertentu sehingga pembicaraanya terhenti, disitulah para ustadz akan memberitahu
langsung kosa kata yang santri tidak ketahui tadi, ataupun para ustadz akan
menyuruh si anak untuk melihat di kamus dan mencatat di notebook tersebut. Inilah
salah satu alasan kenapa para santri dibebankan untuk membawa notes kecil
tersebut kemanapun mereka pergi.
- Baca Juga :
Jangan Ngaku Santri Kalau Belum Follow 6 Akun Instagram Ini. Dijamin Kenangan Kamu Pernah Nyantri Akan Terulang Kembali
Terbukti,
dengan notebook tersebut dapat memperkaya kosa kata santri sehari-hari. Dimana ada
waktu luang, seperti saat antri, mereka akan menghafal kosa kata tersebut. Metode
notebook ini sangat efektif diterapkan dalam meningkatkan kosa kata, baik itu
bahasa arab maupun bahasa inggris, karena belajar dengan keadaan sangat mudah
diterima oleh si anak.
2. Papan Nama
Photo Via Gontorgraphy |
Papan nama sendiri berfungsi sebagai identitas santri, yang dilengkapi dengan asal daerah
santri atau kelas (tergantung pesantren). Papan nama tersebut menempel di
setiap baju yang dikenakan oleh santri kemanapun dan apapun aktivitasnya.
Dengan jumlah
santri yang banyak sudah pasti sangat sulit mengenal namanya, meskipun
terkadang dikenal wajahnya, sedangkan namanya rada-rada lupa. Nah, dengan adanya
papan nama para guru atau al akh pengurus organisasi dengan mudah memanggil
atau mengenali para santri.
Selain itu,
papan nama juga berguna untuk mengingat atau mencatat santri yang melanggar
disiplin oleh bagian penggerak disiplin, misalnya saat santri terlambat pergi
ke mesjid, bagian keamanan (salah satu bagian pengurus organisasi santri)
dengan mudah mencatatat namanya dengan menarik papan nama mereka dan kemudian
memanggilnya kembali sembari mengembalikan papan nama dan memberi hukuman atas
disiplin yang telah dilanggar.
3. Tas Sandal
Photo Via Gontorgraphy |
Mungkin
bagi yang tidak terbiasa menentang tas sandal kemana-mana agak sedikit risih
melihat pemandangan santri yang membawa tas sandal kemana-mana. Perasaan kita
yang melihat kenapa mereka mau membawa tas kecil tersebut yang jelas-jelas merepotkan
sekali, tidak bebas.
Namun,
itulah pesantren. Mengajarkan istilah pencegahan lebih baik baik dari pada mengobati.
Kenapa tidak, angka kehilangan sandal di mesjid di Indonesia khususnya tercatat
sebagai kasus paling banyak terjadi. Ada yang mengambil secara utuh, atau yang
menukar dengan yang lebih baik, ada juga yang berlagak salah ambil sandal. Pokoknya
kasus pencurian sandal di mesjid-mesjid adalah kriminal sepele yang rawan
terjadi.
Pesantren mencoba
mengurangi angka kriminalitas tersebut, dengan mewajibkan santrinya membawa tas
sandal. Dengan harapan, kasus kehilangan sandal antara mereka terkurangi.
Memang,
dengan dinamika kehidupan pesantren yang dipenuhi oleh sejumlah santri dengan
karakter dan sifat yang berbeda-beda, tidak menutup kemungkinan pencurian sandal
tidak terjadi, bahkan mustahil. Karena hidup dalam lingkungan khalayak ramai, kejahatan
kecil-kecilan pasti akan terjadi, apalagi santrinya masih berusia tergolong
anak-anak.
Tiga benda
inilah yang membenani santri selama hidup di pesantren. Mau tidak mau harus
menjalankannya. Dan semua itu ada hikmah dan manfaatnya.
- 7 Hal ini Mesti Kamu Ketahui Kenapa Pesantren Menjadi Dasar Pilihan dan Kesuksesanmu
- Jangan Ngaku Santri Kalau Belum Follow 6 Akun Instagram Ini. Dijamin Kenangan Kamu Pernah Nyantri Akan Terulang Kembali
- 3 Tempat Ini Santri Sering Tertidur, Nomor 2 Paling Tidak Masuk Akal
- Ini Dia Alasan Kenapa Alumni Pesantren Itu Layak Kamu Jadikan Suami. Yang Akhwat Jangan Lupa Baca
Bagikan
3 Benda ini Yang Wajib dibawa oleh Santri Kemanapun Mereka Pergi Selama di Pesantren
4/
5
Oleh
Hikayat Santri
1 komentar:
Tulis komentarTas sandal hahahaha, biasanya berbentu kresek hitam kang, santri punya cerita
Reply