Kamis, 13 September 2018

Waspada ! sering izin pulang, penyebab utama santri tidak betah di pesantren

Waspada ! sering izin pulang, penyebab utama santri tidak betah di pesantren
photo by google



Berdasarkan pengalaman penulis nyantri dan mengabdi di pesantren kurang lebih 14 tahun, sering melayani keluhan wali santri dan memperhatikan santri yang tidak betah , rata-rata yang sering minta pindah pesantren adalah santri yang sering pulang.  keseringan izin pulang menjadi pemicu utama tidak betahnya santri di pesantren, disamping ada faktor lain. Wali santri sering di ingatkan oleh gurunya untuk tidak terlalu sering memulangkan anak selama masa pendidikan di pesantren, terutama bagi wali santri baru, yang baru mengenyam pendidikan pesantren, karena ada efeknya yang tidak disadari oleh wali santri.

Ada banyak kasus, wali santri yang belum siap memondokkan anaknya dengan kehidupan berasrama, penuh disiplin, anaknya sering tidak betah di pesantren.  Tidak bermaksud menghakimi, biasanya banyak terjadi bagi kalangan ibu-ibu. Masih ada rasa merasa kasihan melihat anaknya di pesantren. Memang wajar, kasih sayang seorang ibu itu tidak pernah lekang oleh waktu dan jarak, tapi sesuatu yang berlebihan itu juga tidak baik. Menyekolahkan anak ke pesantren bukan berarti hilangnya kasih sayang orang tua, tapi itulah bagian dari kasih sayang orang tua, agar kehidupan si anak lebih terarah ke depannya. Akan lebih kasihan lagi melihat anak hidup berantakan di kemudian hari akibat tidak di didik karakternya sejak dini.



Dalam hal ini, da’i kondang asal Riau, Ust. Abdul Somad, Lc sangat sering menyinggung masalah ini, menyeru orang tua untuk menyekolahkan anak ke pesantren dan menghimbau para orang tua agar selama masa pendidikan anak, jangan terlalu memanjakan si anak atau memperlakukan anak dengan rasa kasihan yang berlebihan dengan melihat kondisinya di pesantren.




Semakin sering santri pulang, maka semakin nyaman anak tersebut di rumah. Jika ia merasa lebih enak di rumah dari pada pesantren maka akan ada perubahan sikap pada si anak, misalnya dia sudah enggan kembali ke pesantren dengan berbagai alasan. Tak dapat di bantah, rumah dan seisinya memang tempat paling nyaman, namun jika si anak sudah merasa nyaman di pesantren maka kehidupan pesantren lah bagi santri tersebut merasa lebih nyaman pesantrennya dari pada rumahnya . Ada banyak santri merasa lebih enak hidup di pesantren dari pada di rumahnya, jika ia sudah merasa nyaman maka jangan coba-coba menganggu kenyamanannya dengan sering dibawa pulang, karena membuat santri nyaman di pesantren itu tidak mudah.

Jadi bagi wali santri yang ingin anaknya bertahan di pesantren mohon bersabar untuk sementara waktu untuk tidak sering minta izin pulang jika memang tidak terlalu penting. Ketahuilah, ada banyak orang tua yang menginginkan anaknya sekolah di pesantren namun tak tercapai hasratnya, sebab si anak tidak mau hidup di pesantren, tidak betah, dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah bagi anda yang anaknya masih bertahan di pesantren hingga saat ini.
Sekian !



Artikel Terkait





Bagikan

Jangan lewatkan

Waspada ! sering izin pulang, penyebab utama santri tidak betah di pesantren
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.