photo by google |
Berdasarkan pengalaman penulis nyantri dan mengabdi di
pesantren kurang lebih 14 tahun, sering melayani keluhan wali santri dan
memperhatikan santri yang tidak betah , rata-rata yang sering minta pindah
pesantren adalah santri yang sering pulang. keseringan izin pulang menjadi pemicu utama
tidak betahnya santri di pesantren, disamping ada faktor lain. Wali santri
sering di ingatkan oleh gurunya untuk tidak terlalu sering memulangkan anak
selama masa pendidikan di pesantren, terutama bagi wali santri baru, yang baru
mengenyam pendidikan pesantren, karena ada efeknya yang tidak disadari oleh
wali santri.
Ada banyak kasus, wali santri yang belum siap
memondokkan anaknya dengan kehidupan berasrama, penuh disiplin, anaknya sering
tidak betah di pesantren. Tidak bermaksud
menghakimi, biasanya banyak terjadi bagi kalangan ibu-ibu. Masih ada rasa
merasa kasihan melihat anaknya di pesantren. Memang wajar, kasih sayang seorang
ibu itu tidak pernah lekang oleh waktu dan jarak, tapi sesuatu yang berlebihan
itu juga tidak baik. Menyekolahkan anak ke pesantren bukan berarti hilangnya
kasih sayang orang tua, tapi itulah bagian dari kasih sayang orang tua, agar kehidupan
si anak lebih terarah ke depannya. Akan lebih kasihan lagi melihat anak hidup
berantakan di kemudian hari akibat tidak di didik karakternya sejak dini.
Dalam hal ini, da’i kondang asal Riau, Ust. Abdul
Somad, Lc sangat sering menyinggung masalah ini, menyeru orang tua untuk
menyekolahkan anak ke pesantren dan menghimbau para orang tua agar selama masa
pendidikan anak, jangan terlalu memanjakan si anak atau memperlakukan anak dengan
rasa kasihan yang berlebihan dengan melihat kondisinya di pesantren.
Semakin sering santri pulang, maka semakin nyaman anak
tersebut di rumah. Jika ia merasa lebih enak di rumah dari pada pesantren maka akan
ada perubahan sikap pada si anak, misalnya dia sudah enggan kembali ke
pesantren dengan berbagai alasan. Tak dapat di bantah, rumah dan seisinya
memang tempat paling nyaman, namun jika si anak sudah merasa nyaman di pesantren
maka kehidupan pesantren lah bagi santri tersebut merasa lebih nyaman
pesantrennya dari pada rumahnya . Ada banyak santri merasa lebih enak hidup di
pesantren dari pada di rumahnya, jika ia sudah merasa nyaman maka jangan
coba-coba menganggu kenyamanannya dengan sering dibawa pulang, karena membuat
santri nyaman di pesantren itu tidak mudah.
Jadi bagi wali santri yang ingin anaknya bertahan di
pesantren mohon bersabar untuk sementara waktu untuk tidak sering minta izin
pulang jika memang tidak terlalu penting. Ketahuilah, ada banyak orang tua yang
menginginkan anaknya sekolah di pesantren namun tak tercapai hasratnya, sebab
si anak tidak mau hidup di pesantren, tidak betah, dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah
bagi anda yang anaknya masih bertahan di pesantren hingga saat ini.
Sekian !
- 6 Hal ini Sering Dijadikan Alasan Tidak Betah di Pesantren oleh Santri, Apa Aja ?
- Inilah 5 Pola Kehidupan di Pesantren yang Mesti Kamu Ketahui!
Bagikan
Waspada ! sering izin pulang, penyebab utama santri tidak betah di pesantren
4/
5
Oleh
Hikayat Santri