KH. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan PM Darussalam Gontor |
Melihat
perkembangan zaman saat ini banyak orang tua yang resah terhadap perkembangan
anaknya, pengaruh lingkungan maupun pergaulan. Untuk menyikapi keresahan
tersebut para orang tua memilih untuk menyekolahkan anak mereka ke pesantren,
dengan alasan selain belajar ilmu agama pesantren juga lebih terjaga dan aman
dari pengaruh luar karena bersistem asrama.
Perkara
menyekolahkan anak ke pesantren bukan hanya saja mengantarkan anak ke pesantren
lalu membiayai pendidikannya. Namun ada hal-hal penting yang orang tua harus
memahami tentang kehidupan di pesantren. Seperti kita ketahui, pada umumnya
pesantren memiliki sistem dan disiplin yang ketat yang harus di taati oleh
santrinya. Pesantren mengatur berbagai peraturan dalam setiap kegiatan santri
di pesantren, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali.
Nah, dalam hal
penerapan disiplin, terkadang ada sebahagian wali santri kurang memahaminya,
sehingga di dalam perjalanan pendidikan anaknya di pesantren menimbulkan
keselahpahaman terhadap pendidikan pesantren. Maka alangkah baiknya, sebelum
menyekolahkan anak ke pesantren para orang tua harus terlebih dahulu teredukasi
dengan pendidikan di pesantren. Para orang tua harus terlebih dahulu
mempelajari kehidupan di pesantren, mulai dari disiplinnya, sistem, kegiatan
dan sebagainya.
Artikel terkait :
Artikel terkait :
Sebelum Memasukkan Anak Ke Pesantren, Beberapa Hal Ini Harus Dipahami Oleh Wali Santri
Pemahaman wali
santri yang matang terhadap kehidupan pesantren akan memudahkan proses
pendidikan anak selama di pesantren. Para orang tua tidak akan mengalami lagi
yang namanya “culture shock” dengan kehidupan pesantren. Mental dan para orang
tua wali hal yang harus di perhatikan oleh para orang tua sebelum memutuskan
menyekolahkan anak di pesantren, agar nantinya tidak menimbulkan protes
kecil-kecilan terhadap sistem pendidikan pesantren.
Karena dalam
keseharian pengurus pesantren, para dewan guru tidak hanya berurusan dengan
santri, tapi juga akan berhadapan dengan wali santri. Para pendidik akan
sedikit kewalahan jika ada wali santri yang kurang memahami kehidupan
pesantren, karena pasti akan ada satu dua hal yang berbenturan dengan pandangan
wali santri, terutama dalam hal penegakan disiplin terhadap santri.
Memahami pola
pendidikan pesantren adalah hal yang sangat disarankan kepada para orang tua
sebelum memutuskan menyekolahkan anak di pesantren. Menguatkan mental dan
mengikhlaskan anak untuk sekolah di pesantren adalah salah satu kunci suksesnya
anak kita belajar di pesantren. Membina komunikasi yang baik dengan dewan guru dan
memantau perkembangan anak secara kontinuitas.
Untuk menyikapi
mental wali santri, KH. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam
Gontor Jawa Timur turut memberi wejangan kepada wali santri. Seperti kita
ketahui, Pondok Modern Gontor salah satu pesantren terbesar di Indonesia, tentu
mereka sudah sangat berpengalaman dalam menghadapi para orang tua wali santri.
Dengan pengalaman tersebut KH. Hasan ingin mencerahkan para orang tua yang
sudah memutuskan menyekolahkan anaknya di pesantren.
Ini dia pesan
KH. Hasan Abdullah Sahal kepada orang tua wali :
Anak-anak mu di pondok
pesantren gak akan mati karena kelaparan, gak akan bodoh karena gak ikut les
ini dan itu, gak akan terbelakang karena gak pegang “gadget”.
Insya Allah Anakmu akan
dijaga langsung oleh Allah karena sebagaimana janji Allah yang akan menjaga
Alqur’an..yakin.. yakin..harus yakin..
Lebih baik kamu menangis karena berpisah sementara dengan anakmu, karena menuntut ilmu agama dari pada kamu nanti “yen wes tuwo nangis karena anak-anak mu lalai urusan akhirat.. kakean mikir ndunyo, rebutan bondo, pamer rupo..lali surgo..” (kalau sudah tua menangis karena anak-anak kamu lalai terhadap urusan akhirat….kebanyakan memikirkan urusan dunia, berebut harta, pamer rupa wajah…lupa surga).” – KH. Hasan Abdullah Sahal-
Bagikan
Wajib Baca ! Ini Dia Pesan KH. Hasan Abdullah Sahal Untuk Wali Santri
4/
5
Oleh
Kasel