3 Tempat Ini Santri Sering Tertidur, Nomor 2 Paling Tidak Masuk Akal
Tak dapat dipungkiri, padatnya kegiatan pesantren membuat santri lelah, bahkan begitu lelahnya mereka terbawa tidur hingga lelap mimpi. Tak heran, jika melihat santri di sela-sela mengikuti kegiatan tertentu ada santri yang ngantuk atau tidur. Mungkin, mereka sudah tak kuat lagi mengikuti kegiatan tersebut, mengingat kewajiban mengikutinya sehingga mereka menguatkan diri untuk bertahan, tapi nyatanya mereka tidak jarang tertidur tanpa sadar. Dan itu sangat manusiawi, yang namanya manusia, jika tidurnya tidak mencukupi maka bawaanya akan terlihat lesu dan ngantuk.
Nah, bagi santri perkara tidur sebenarnya bukan persoalan
rumit. Mereka sangat bisa beradaptasi dengan alamnya. Mereka ibarat bunglon
yang mahir menyesuaikan diri. Tak tercuali dimanapun itu, dilihat terasa nyaman
untuk membaringkan badan atau tidak terganggu, mereka dengan begitu mudahnya
tertidur, bahkan mereka lupa akan lempuknya kasur.
Jika dilihat dari sisi kesehatan memang kurang baik, tempat
tidur haruslah tempat yang nyaman. Yang membuat gerak tubuh aman dan nyaman. Efek
dari tidur tidak sesuai dapat menimbukan badan pegal-pegal dan sebagainya.
Namun apa boleh buat, jika mata sudah tak sanggup lagi berkedip, dimanapun
tempatnya asalkan bersih dan sedikit nyaman. Ya itulah tempat bobo paling
indah.
Berikut beberapa tempat-tempat sakral yang sering dijadikan
tempat tidur oleh santri :
1. Kelas
Sebagaimana kita ketahui, fungsi kelas adalah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Namun, bagi santri, selama fasilitas tersebut bisa digunakan untuk multi fungsi, kenapa tidak ?
Salah satu faktor santri tidur dikelas adalah makan pagi. Katanya,
makan pagi berlebihan bisa menyebabkan ngantuk. Maka tak heran bagi santri jika
saat belajar masih pagi, apalagi kalau guru yang mengajar typenya pendiam atau
calm, ya para santri akan menggunakan kesempatan tersebut untuk melanjutkan
kegiatan malamnya.
Tidak ada pilihan lain bagi santri kecuali untuk tidur sambil
dudu. Dan secara perlahan mereka pun merebahkan kepala diatas meja. Tertidurlah
mereka. Apa nak dikata jika mata sudah tak berkaca, mejalah solusinya.
Sesekali mereka akan terbangun atau dibangunkan oleh teman
sebangkunya atau gurunya. Terkadang itu tak mampu membuat santri untuk tidak
tidur lagi. Yang terjadi adalah bangun tidur, tidur lagi bangun lagi hingga
guru bosan menegur atau membangunkannya. Kapan mereka akan tidak tidur lagi? Kalau
gurunya menghukum atau memerintahkan mereka untuk berdiri di depan kelas,
apalagi berdirinya dengan satu kaki. Habislah ngantuknya.
Yang lucunya, budaya tidur di kelas ini terkadang menjadi
bahan lelucon bagi santri yang lain. Apalagi kalau bukan jadi bahan iseng
kawan-kawanya. Apalagi saat ini dengan zaman serba jepret, mungkin guru sendiri
antara sedikit marah atau kesal dan tertawa melihat santrinya tertidur akan
mengeluarkan kamera HP untuk mengabadikannya.
Meja kelas memang sangat berguna. Tertidur dikelas tidak
hanya berlaku pada saat belajar formal saja. Bahkan saat ujian pun mereka bisa
tertidur. Parahnya lagi, ada sebahagian santri saat tidur siang mereka lebih
memilih kelas dari pada kamar atau asrama. Menjadikan kelas sebagai tempat
tidur siang lebih asik dari pada kamar, kalau di kamar akan dibangunkan tepat
waktu, kalau dikelas tidurnya lebih nyenyak tak terbatas waktu, ya walaupun
akhirnya mereka akan terlambat ke mesjid dan sebagainya dan dapat hukuman. Yang
terpenting adalah kepuasan batin.
2. Kamar Mandi
ini hanya foto illustrasi. di foto ini bukan di kamar mandi tempatnya. |
Mungkin tempat satu ini terdengar anaeh bagi kalangan non
pesantren. Kamar sendiri berguna untuk mandi, cuci baju dan hajatan lainnya. Yang
dimaksud kamar mandi disini adalah toiletnya. #upss
Terdengar memang aneh, kok ada orang yang mau tidur di kamar
mandi ( baca : toilet). Pada hakikatnya, santri tidur di kamar mandi ini bukan
pilihan. Biasanya mereka tertidur tanpa sengaja disebabkan efek ngantuk yang
belum terbayar. Disiplin pesantren ketat dan jelas bahwa mereka dituntut untuk selalu tepat
waktu-bangun pagi tepat waktu, kemesjid tepat waktu. Otomatis mereka akan
dibangunin sama piket malamnya tepat waktu--ada yang terbangun dengan cepat ada
yang sama sekali tidak bangun alias tidak sadar.
Baca Juga :
Ini Dia Alasan Kenapa Alumni Pesantren Itu Layak Kamu Jadikan Suami. Yang Akhwat Jangan Lupa Baca
Naasnya, bagi santri yang terbangun terpaksa, karena bagian
keamananannya mungkin sudah menghitung jari atau apalah, sedang mereka masih
snagat mengantuk, dan dengan terpaksa mereka bangun dan ke kamar mandi, untuk
berwudhu atau buang hajat, biasanya santri paginya ramai-ramai menyerbu
kamar mandi, akrena efek perut yang tidak bersahabat. Nah, disaat itulah mereka
tertidur di kamar mandi, dengan kondisi saat menikmati sambil melepaskan beban
perut mereka secara tidak sadar terpejam mata.
Kapan mereka sadar dan terkejut, disaat kawannya yang lain
sedang antri menggedor pintu dengan keras atau bahkan ada yang menyiramnya
dengan air. #uh
Biasanya, toilet yang pintunya tertutup lama atau orang
didalamnya tidak keluar dengan durasi waktu yang tidak wajar—itu tandanya bahwa
penghuninya sedang melanjutkan mimpinya.
3. Mesjid
Untuk tempat mulia satu ini, mungkin sudah tidak asing lagi. Ada banyak jama’ah mesjid yang memilih tidur di mesjid, misalnya ya setelah shalat dhuhur atau di malam tertentu untuk shalat qiyamul lail jama’ah.
Bagi santri, tidur mesjid tidak hanya dilakukan pada waktu
tertentu. Biasanya, mereka bisa tertidur kapan saja jika keadaannya
memungkinkan. Bahkan kadang diwaktu shalat shubuh ada yang tertidur sedang
shalat—aduch kacau ini. Whudu’nya kurang afdhal kayaknya. #upss
Selain itu, saat malam tiba. Biasanya setelah belajar malam. Di
beberapa pesantren belajar malamnya bebas, alias tidak formal belajar di kelas—namun
tetap terkontrol oleh ustadznya.
Nah, biasanya mereka (santri) tertidur setelah belajar malam
tersebut—mereka lupa akan empuknya kasur di kamarnya. Bahkan tertidurnya hingga
shubuh.
Baca Juga :
Sebelum Masuk ke Pesantren, Jawab Dulu Pertanyaan ini. Ke Pesantren Apa Yang kamu Cari ?
Biasanya, setiap santri diwajibkan untuki tidur di asrama,
pengurus asrama akan mengabsen anggotanya sebelum tidur. Santri yang tertidur
di tempat belajarnya tadilah yang absen di asrama. Kemudian al-akh (mudabbir)
asrama akan melacak keberadaan mereka, ada yang tertidur di kelas—ada juga
tertidur di mesjid. Biasanya mimbar mesjid jadi incaran—karena agak tersembunyi.
Itulah kehidupan santri. Mereka benar-benar lupa bagaimana
empuknya kasur dan wenaknya tidur lengkap dengan batal guling dans selimut.
Sekian.
Baca Juga :